Share

Tukang Ngadu

Aku keluar dari rumah Mas Doni dengan hati jengkel karena ditegur olehnya, mentang-mentang Mbak Santi istrinya dibela-bela terus.

"Eh, Jihan. Baru dari rumah, ya?" tanya Mbak Santi yang baru saja tiba dengan menaiki motor barunya.

Mbak Santi turun dari motor sembari menenteng tas belanjaannya. Kebiasaan, dandan sudah seperti toko emas berjalan. Kalau ada jambret baru tau rasa.

"Iya," jawabku ketus.

"Lah, ditanya baik-baik kok jawabnya ketus gitu, Han? Lagi PMS ya?" tanya Mbak Santi sok polos.

Aku melengos pergi tanpa menjawab pertanyaan Mbak Santi. Malas banget melihat muka Mbak Santi, apalagi aku baru saja ditegur Mas Doni gara-gara Mbak Santi tukang ngadu.

"Kok ditanya malah pergi sih, Han?" Suara Mbak Santi masih terdengar bertanya padaku yang sudah hampir sampai di halaman rumahku.

Setelah sampai di rumah, aku bergegas masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Mbak Santi. Sakit hatiku karena Mas Doni sampai menegurku tanpa tau apa alasan semua tindakanku.

Mas Doni memang terlalu mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status