Share

Desakan Orang Tua

Bu Yanti tersenyum ramah ketika Sabrina memasuki pekarangan rumah. Sabrina membalasnya dengan senyuman canggung. Benaknya masih dipenuhi kekhawatiran kalau-kalau Bu Yanti ingin menagih utang.

"Bu Yanti sudah lama? Maaf, tadi saya ada urusan," kata Sabrina. Wanita itu kemudian mempersilakan sang pemilik kontrakan masuk.

"Belum lama, Mbak. Tadi saya ketemu Alifa, katanya Mama lagi ke rumah Pak RT. Jadi, saya tungguin."

"Ehm, maaf sebelumnya, Bu. Saya belum ada uang lagi untuk melunasi sewa kontrakan. Tapi tenang saja, sekarang saya lagi ngerjain orderan seragam gamis. Secepatnya akan saya lunasi."

Sabrina memasang tampang memelas. Dia hanya perlu lembur beberapa hari untuk menyelesaikan jahitan. Selama ini, Bu Yanti sudah cukup berbaik hati karena selalu memberi perpanjangan waktu.

Tak disangka, Bu Yanti justru terkekeh. Dia menepuk pundak Sabrina kemudian berkata, "Saya memang mau bahas kontrakan, Mbak, tapi bukan soal bayarannya. Per hari ini, rumah ini sudah bukan milik saya."

Sabrin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status