Share

Bab 6 Mencuri Ganoderma Lucidum

Di luar Gunung Iblis, ada dua wanita yang sedang berdiri di puncak gunung, wajah mereka penuh kewaspadaan. Salah satunya tampak manis dan tampak halus, dia sangat cantik dan anggun.

Dia adalah Jian Ying, orang suci dari Istana Danau Giok.

“Kakak Senior, apakah kita benar-benar akan memasuki Gunung Iblis?” Selain Xia He, seorang wanita mengenakan gaun biru berbicara.

“Xiao Rou.”

Jian Ying memandang wanita berpakaian biru itu, “Hati Dao Guru rusak, kamu kembali dan tetap menjaga Guru! Biarkan aku yang mengambil obatnya!”

“Kakak Senior, Guru memiliki saudara perempuan lain yang menjaganya. Dia tidak membutuhkanku!” Teriak Xiao Rou.

“Karena kamu ingin memasuki Gunung Iblis, tentu saja aku tidak bisa berdiam diri, menambah satu orang lagi, lebih baik daripada sendirian!” kata wanita berpakaian biru itu.

“Xiao Rou, Gunung Iblis sangat berbahaya, bahkan aku juga tidak tahu apa yang sedang menunggu kita di dalam sana. Jika kamu ikut denganku, aku khawatir. Itu akan membawa masalah bagimu!” Tentu saja sebagai kakak seniornya Jian Ying mengkhawatirkannya.

“Kakak Senior, Tapi aku-….” Xiao Rou disela, sebelum sempat menyelesaikan perkataannya

“Jangan pergi! dan kembalilah, kamu harus tetap berada di sisi guru, ini perintah!” Jian Ying membentak Xiao Rou, dia dengan tegas menyuruhnya untuk kembali.

“Iya, kakak!” ucap Xiao Rou dengan wajah murungnya.

Xiao Rou menundukkan kepalanya, lalu dia segera pergi meninggalkan Jian Ying.

Setelah Xia Rou pergi, Jian Ying pun pergi juga memasuki Gunung Iblis.

“Fiuh….” Xia Rou tidak benar-benar pergi, dia diam-diam kembali ke tempatnya tadi, dia terlihat ragu-ragu dan mondar-mandir sejenak, setelah memantapkan hatinya.

“Kakak Senior, maafkan aku. Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian?” Xia Rou tidak mendengarkan kata-kata kakak seniornya, dia malah masuk dan menyusul Jian Ying ke Gunung Iblis.

***

Disisi lain kediaman Sun Hao, dia baru saja terbangun setelah semalaman minum-minum, anggur yang katanya terbaik di kota Canglan, menurut Sun Hao itu masih jauh dari kata sempurna.

Anggur yang dia buat masih yang terbaik. Kemarin Sun Hao, mencicipi seteguk anggur itu, “Bleehh… Apaan ini! Yang terbaik konon. Ugh… Ini tidak ada rasanya.”

Setelah mencicipinya dan rasanya tidak memuaskan menurutnya, Sun Hao merombak kembali anggur itu. Sehingga, membuat rasa yang khas saat diminum.

“Ahhh… Ini baru yang namanya anggur, hahaha….” kata Sun Hao dengan puas.

Setelah itu dia minum semalaman, sampai dia puas dan tertidur, di ranjangnya.

"Hoaaammm…." Seketika baru bangun dari tidurnya, Sun Hao dikejutkan oleh panel sistem.

"Berisik sekali pemberitahuan dari sistem ini, membuat kepalaku pusing saja.” gerutunya.

Sun Hao yang baru bangun, dia dibanjiri pemberitahuan dari sistem.

“Haa… iyaa-iyaa, kau ini berisik sekali pagi-pagi begini!” Lalu Sun Hao, membuka panel sistem dan melihatnya, keributan apa yang dibuat sistem ini!

[DING]

[Selamat tuan rumah, anda bisa memulai jalur menuju keabadian. Hanya dengan mengumpulkan Poin Berkah]

[Poin Berkah : 50/1.000.000]

[Penjelasan : Jika poin berkah penuh, Tubuh Primordial Dao akan diaktifkan]

"HUH!"

Matanya terbuka lebar dan sudut mulutnya terangkat sedikit.

"Sistem! Jadi, selama aku bisa mengumpulkan poin berkah, maka aku bisa berkultivasi?" Tanya Sun Hao.

[Anda benar, tuan rumah]

"Hmm… Jadi, apa itu poin berkah sistem?" Tanya Sun Hao lagi.

Tapi, tidak ada tanggapan apapun dari sistem, Sun Hao mencoba terus bertanya, “Hey, sistem apa kau dengar?” Tapi tetap saja, tidak ada jawaban dari sistem.

“Si*lan! sistem gajelas itu kabur lagi." ucap Sun Hao dengan mengutuknya.

"Tapi, poin berkahku sudah naik 50… Hmm... Apa itu poin berkah woi, F*ck!" kata Sun Hao dengan bingung.

"Apakah kamu bercanda denganku sistem? Woi! apa kau mendengarku, persetan kau sistem, F**ck!” Sun Hao terus mengutuknya dan mengeluarkan jari tengahnya.

“Haa… Lupakan saja, tidak ada cara untuk mengumpulkannya. Terlebih lagi, sistemnya kabur tanpa mengucapkan sepatah kata pun! Siapa lagi yang harus saya tanyakan?" Sun Hao lagi-lagi, hanya bisa menghela nafasnya.

"Biarlah, aku akan mencari tahunya sendiri"

***

Di dalam gua Gunung Iblis….

“RAAAAW!” Raungan nyaring terdengar itu menggemparkan seluruh Gunung.

“Argh!" Teriak Jian Ying terlempar keluar dari dalam gua.

Di tangannya, dia memegang erat Ganoderma Lucidum (jamur yang digunakan sebagai obat herbal). Jamur ini memancarkan cahaya ungu dan dapat dilihat sekilas.

“BOOM!” Jian Ying menghantam batu besar sampai hancur.

“Phuah!” Darah keluar dari mulut Jiang Ying. Dia berjuang untuk bangun, dengan ekspresi ketakutan dia berbicara, “Uhuk... Iblis Batu ini. Telah mencapai Void Refining, ini sangat merepotkan!”

Jiang Ying mengambil pil dari cincin penyimpanannya, dan langsung menelannya. Kemudian dia duduk bersila di tanah, dan mulai menyembuhkan lukanya.

“Si*lan kau manusia, berani mencuri ramuanku!” Terdengar suara gemuruh yang keras.

Tanah bergetar, dan bebatuan berguncang, sebuah batu besar naik keatas, itu semakin besar dan besar, sampai setinggi gunung.

Tak lama kemudian, sebuah batu setinggi, berubah menjadi manusia batu.

Manusia batu itu mengeluarkan telapak tangannya, Iblis Batu itu melihat ke bawah dari langit, mengarahkannya ke Jian Ying, dan menekannya.

Melihat pemandangan ini, Jian Ying mengeluarkan keringat dingin. Dia sedang dalam masa penyembuhan dan tidak bisa bergerak.

Hanya masalah waktu, sebelum dia tertangkap oleh Iblis Batu. Jika dia tidak bergerak, dia akan dijadikan debu oleh Iblis Batu.

Tapi, Jian Ying tidak bisa bergerak karena tekanan, yang diberikan Iblis Batu.

"Ini, sudah berakhir." Mata Jian Ying penuh dengan keputusasaan.

" Guru! maaf, muridmu ini tidak berguna. Aku tidak bisa menyelamatkanmu!” Sebentar lagi, Jian Ying akan mati oleh serangan, telapak tangan Iblis Batu.

Di momen krisis ini....

“WOOOS!” Cahaya biru datang dengan cepat.

“BOOM!" Cahaya biru berubah menjadi pedang panjang, dan segera meledakkan telapak tangan Iblis Batu, lengan Iblis Batu berhasil dihalau.

“Xiao Rou!” Melihat sosok biru itu, Jian Ying berteriak.

"Kakak Senior! ambil ramuannya dan pergi dari sini, aku akan menahan Iblis Batu ini!” Teriak Xiao Rou.

“Tidak! Xiao Rou, ambil ramuan itu dan pergi dari sini! Aku akan menghadapinya!” Bentak Jian Ying

Namun, Xiao Rou itu tidak menghiraukan perkataan Jian Ying, dan dia terbang menuju Iblis Batu itu.

“Kakak, kamu harus menyelamatkan Guru!” ucap Xiao Rou dengan tersenyum.

“Tidak ada dari kalian yang akan boleh pergi!” Raungan keras terdengar dari atas langit.

“Dua bocah kecil, berani mencuri ramuan ku, mati!” Iblis Batu itu meraung, mengulurkan jarinya, dan menyerang wanita berpakaian biru itu.

“BOOM!” Terdengar suara keras. Pedang di tangan wanita berpakaian biru itu patah, Xiao Rou terlempar. Terkena sentilan jari Iblis Batu.

“Phuah…” Darah keluar dari mulutnya, dia dengan cepat jatuh ke tanah dan pingsan.

“TIDAAAAK!" Teriak Jian Ying, ekspresinya penuh kesedihan.

“GA... GA... GA!" Iblis Batu itu tertawa, terdengar seperti dua batu besar yang bertabrakan.

“Bocah kecil, gimana perasaanmu melihatnya mati!” Iblis Batu mengangkat jarinya dan menyerangnya lagi.

“BRUK!" Terdengar suara keras, Xiao Rou hancur berkeping-keping, tidak ada yang tersisa.

“AAHHH!" Raungan bergema di bawah Gunung Iblis, Jian Ying menangis, melihat adik juniornya mati, di depan mukanya. Tanpa bisa melakukan apa-apa.

Jian Ying memandang ke arah Iblis Batu seolah-olah dia akan menelannya.

"Hem." Iblis Batu memandang Jian Ying. Wajahnya penuh ejekan.

“Kamu… kamu harus mati!” Jian Ying berjalan menuju Iblis Batu, selangkah demi selangkah, sambil memegang pedang panjangnya.

“Haha, dengan kemampuan seperti itu, jangan mimpi?” Demon Black Mountain tua memandang Jian Ying dengan jijik.

“HAAAA!" Jian Ying meraung, dan aura dalam tubuhnya melonjak.

“Hee... Menarik, perlihatkan padaku apa yang kau punya, bocah!" Iblis Batu yang melihat kekuatan Jian Ying, yang tiba-tiba saja meningkat, dia mulai bersemangat sedikit.

Tapi itu tidak benar, Jian Ying menggunakan seluruh tenaga dalamnya. Untuk melarikan diri, dalam sekejap mata, dia menghilang dari pandangan Iblis Batu.

“Si*lan, aku tertipu!” ucap Iblis Batu dengan sedikit terkejut.

“bocah, aku terkesan. Kamu masih punya rencana seperti ini! Kalau begitu, mari kita bermain kucing dan tikus!” Iblis Batu sudut mulutnya terangkat sedikit, sepenuhnya tubuh Iblis Batu terbungkus energi hitam.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status