"Shell?! Shelly?! Kamu udah baca berita soal Ariana?!"
Shelly yang saat ini sedang berada di Seven Star Agensi, menoleh, menatap Bella, salah satu penyanyi yang juga berada di bawah naungan Seven Star Agensi. "Aku-""Shelly?! Benaran Ariana tunangan sama pewaris Angkasa Group?!"Belum sempat Shelly menjawab pertanyaan Bella, Dita, yang juga berprofesi sebagai penyanyi, datang dan mengajukan pertanyaan yang sama.Shelly menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Sejak ia datang, tidak terhitung lagi banyaknya pertanyaan tentang Ariana, yang dilontarkan kepadanya.Shelly sendiri juga bingung harus menjawab apa, karena ia tidak tahu perihal berita ini."Kok malah diam?! Kamu tau, nggak?!" tanya Bella, sedikit mendesak Shelly.Shelly menggelengkan kepalanya. "Jangan tanya aku. Aku nggak tau apa-apa."Dita mengerutkan keningnya. "Masa kamu nggak tau? Kamu kan teman baiknya Ariana."Shelly berusaha tersenyum, walau dalam hati ia sudah kesal setengah mati. "Walaupun aku temannya, tapi nggak mungkin aku tau semua soal Ariana, kan? Pokoknya jangan tanya aku."Dita dan Bella saling menatap."Kamu benaran nggak tau?" tanya Bella sekali lagi.Shelly yang kesabarannya hampir habis, kembali menarik napas dalam-dalam. "Aku nggak-""Shelly?!! Kamu udah liat berita terbaru soal Ariana?!"Shelly langsung menoleh ke arah orang yang baru saja tiba. "Apa lagi, sih?!! Kenapa kalian semua nanya ke aku?!! Aku udah bilang, aku nggak tau apa-apa!!"Ratna, salah satu artis pendatang baru di Seven Star Agensi, langsung menutup mulutnya rapat-rapat."Minggir!!" Karena tak tahan lagi, Shelly memilih untuk meninggalkan ketiga orang wanita, yang terkenal dengan julukan ratu gosip Seven Star Agensi."Shelly kenapa?" tanya Ratna, kebingungan.Bella mengedikan bahunya. "Mana aku tau? Lagi PMS kali," jawab Bella, seadanya."Ada berita terbaru apa lagi?" Kini giliran Dita yang bertanya kepada Ratna."Oh iya, aku lupa! Ini berita paling hot hari ini!"Kata-kata Ratna, membuat Dita dan Bella langsung mendekati Ratna."Denger baik-baik. Ternyata Mbak Ariana nggak cuman dekat sama Aries, tapi sama Leo juga."Dita dan Bella menatap Ratna dengan ekspresi bingung."Leo? Leo itu siapa?" tanya Dita.Ratna sedikit menunduk, lalu berbicara dengan suara pelan. "Leo itu adik kandungnya Aries. Menurut berita terbaru, Aries sama Leo lagi bersaing buat dapatin Mbak Ariana."Informasi dari Ratna membuat Dita dan Bella tercengang."What?!!!"***Di dalam mobil yang sedang melaju, Leo yang sedang memegang kemudi, melontarkan pertanyaan pada Ariana. "Kamu yakin mau ketemu Ari?"Ariana mengerutkan keningnya. "Ari?""Iya, Ari. Maksud aku Aries, kakak aku."Ariana langsung mengangguk. "Iya, lah! Aku harus tanya ke dia, dari mana gosip murahan kayak gini muncul!"Leo tersenyum. "Tapi sebelum kamu ketemu Ari, kamu nggak mau tukar baju kamu dulu?"Ariana kembali mengerutkan keningnya. "Emang kenapa sama baju a...." Ariana tak sempat menyelesaikan kata-katanya, karena ia baru saja sadar akan apa yang ia kenakan."Gimana? Yakin mau ketemu Ari?"'Sialan! Kok bisa aku pake piama sama sendal jepit gini?!' keluh Ariana dalam hati.Karena kesal, tadi Ariana langsung keluar dari rumah begitu saja. Kini setelah melihat penampilannya sendiri, wajah Ariana mulai memerah karena malu."Kamu kenapa?" tanya Leo, yang diam-diam memperhatikan Ariana.Ariana mengangkat tangan untuk menutupi wajahnya. "Ke-kepala aku pusing. Kamu bisa antar aku pulang?"Leo melirik Ariana sekilas. Karena jalanan cukup lenggang, Leo melepas satu tangan dari setir mobil, lalu menjulurkan tangannya ke arah kening Ariana. "Kayaknya kamu demam."Ariana langsung terdiam. Kini bukan hanya wajahnya yang memanas, tapi jantungnya juga ikut berdetak kencang. Apa yang ia rasakan kini, sama persis dengan apa yang ia rasakan saat Leo memeluknya di parkiran.'Jantung aku kenapa, sih?!' batin Ariana."Apa kita ke rumah sakit aja?"Pertanyaan Leo, membuat Ariana langsung menjauhkan keningnya dari tangan Leo. "Nggak usah! I-ini cuman pusing biasa aja, kok! Nggak perlu ke rumah sakit!"Walau sikap Ariana tampak aneh, tapi Leo memilih untuk memakluminya. "Jadi gimana? Aku antar kamu ke rumah kamu?"Ariana langsung mengangguk. "I-iya.""Oke. Alamat rumah kamu di mana? Biar aku antar ke sana."Setelah Ariana menyebutkan alamat rumahnya, Leo langsung menyalakan GPS pada mobilnya, dan memacu mobil menuju rumah Ariana.***Di dalam ruang latihan, Shelly membaca berita tentang Ariana, yang kembali membuat heboh jagad hiburan.Ketika mendengar kalau Ariana bertunangan dengan Aries dari Angkasa Group, ingatan Shelly langsung kembali ke masa lalu yang ingin ia lupakan.Shelly Dwi Wahyuni, adalah anak perempuan yang berasal dari keluarga sederhana.Di bangku sekolah, Shelly bukanlah pelajar yang mempunyai prestasi baik. Namun sejak Shelly sekolah, ia sudah aktif bermain sosial media. Karena wajah cantik Shelly, ada banyak pria dan wanita yang mengikuti Shelly di media sosial.Lulus dari SMA, Shelly lanjut ke bangku kuliah, sambil mencari uang dengan cara menjadi konten kreator di berbagai media sosial. Konten-konten yang Shelly buat seringkali viral, dan akhirnya Shelly mulai diundang ke berbagai acara televisi, dan event-event yang diadakan para selebgram.Ketika Shelly aktif sebagai selebgram, saat itulah Shelly bertemu dengan seorang pria, yang membuat Shelly mengerti arti cinta pada pandangan pertama.Pria itu tampan dan tampak dewasa. Dari penampilannya, pria itu pastilah seseorang yang berasal dari keluarga kaya raya. Dengan berbagai cara, Shelly akhirnya bisa mendapatkan nama pria tersebut.Leo Regulus Angkasa, nama pria yang menjadi cinta pertama Shelly.Mulanya Shelly hanya bisa mengagumi Leo karena perbedaan status sosial yang begitu jauh. Namun tak Shelly sangka, ternyata Leo juga tertarik kepada Shelly.Tak perlu waktu lama bagi Shelly untuk jatuh dalam pelukan Leo. Hubungan mereka sudah seperti sebuah mimpi bagi Shelly.Kisah cinta gadis miskin yang mendapatkan pangeran kaya, seperti itulah kisah cinta Shelly dan Leo. Shelly pikir semuanya akan berjalan mulus, karena Leo dan ia saling mencintai.Namun suatu hari, seseorang datang menghampiri Shelly dan menampar Shelly dengan kenyataan.Kata-kata pria itu masih membekas di dalam ingatan Shelly, walau hal itu sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu."Jadi kamu pacarnya Leo?"Shelly mengangguk. "Iya, aku pacarnya Leo."Shelly pikir itu adalah pertanyaan yang lumrah, tapi nyatanya tidak. Pertanyaan tersebut rupanya awal dari semua rasa sakit yang Shelly rasakan."Bisa-bisanya Leo pacaran dengan cewek kayak kamu."Shelly mengerutkan keningnya. "Maksud Kakak apa?"Laki-laki dengan wajah dingin itu tersenyum, meremehkan. "Aku selalu bersaing dengan Leo untuk banyak hal, tapi kali ini aku benar-benar nggak perlu bersaing dengan Leo soal pasangan."Shelly bingung mendengar kata-kata pria tersebut. Saat Shelly sedang bertanya-tanya, apa maksud dari pria berwajah dingin itu, kalimat selanjutnya dari pria itu membuat Shelly merasa seperti ditampar."Kamu nggak pantas pacaran sama Leo. Kamu nggak punya kelebihan. Kamu nggak cantik, dan keluarga kamu juga biasa-biasa aja. Aku saranin kamu putus dari Leo, karena kamu hanya buat diri kamu lebih rendah, kalau kamu ada di samping Leo."Kata-kata yang pria itu ucapkan, ialah minyak yang membuat api di dalam diri Shelly membara. Saat itu Shelly masih muda. Ia marah dan tersinggung, karena bukan hanya ia yang diremehkan, tapi juga keluarganya.Karena kata-kata pria tersebut, Shelly akhirnya memutuskan hubungannya dengan Leo, tanpa Leo tau alasan sebenarnya. Shelly juga bekerja mati-matian demi menaikan status sosialnya.Kembali ke masa kini, ingatan Shelly tentang masa lalunya membuat Shelly mengeraskan rahangnya. Ia tak tahu, bagaimana bisa Ariana bertunangan dengan Aries, pria yang telah merendahkannya dulu. Karena dendam lama, Shelly akhirnya membulatkan tekadnya."Aries!" geram Shelly, sambil menatap foto Aries. "Aku nggak akan biarin Ariana salah milih pasangan."***Tok tok tok"Masuk!" Dari arah pintu, seorang wanita cantik rambut sebahu, masuk dan menghampiri Aries. "Ini dokumen yang Bapak minta.""Taruh saja di atas meja," ucap Aries, tanpa mengalihkan wajah dari layar ponselnya."Baik, Pak." Setelah mengikuti perintah Aries, wanita itu pamit keluar dari ruangan Aries.Saat ini Aries sedang sibuk membaca berita, dan memperhatikan pergerakan saham Angkasa Konstruksi. Sejak berita mengenai pertunangan dirinya dan Ariana tersebar, harga saham perusahaannya juga melambung naik. Ini seperti melempar dua burung dengan satu batu. Saat Aries sedang merasa bahagia, ponsel miliknya tiba-tiba bergetar. Tanpa menunggu lama, Aries langsung menjawab panggilan tersebut. "Halo, ma?""Ari?! Kamu udah liat berita hari ini?!"Aries tersenyum tipis, karena suara ibunya yang terdengar sangat antusias di seberang. "Maksud mama soal pertunangan aku sama Ariana?" tanya Aries, pura-pura memancing ibunya."Iya, itu! Berita itu bukan berita hoax, kan?!" tanya Melani,
"Leo?" Netra Shelly bergetar, ketika ia melihat pria yang dulu pernah ia cintai. Mulanya Shelly datang untuk berbicara dengan Aries, karena ia mendengar kalau Aries ada di Seven Star Agensi. Namun kini pikiran Shelly dibuat kacau oleh hadirnya Leo."Kamu Shelly, kan?" tanya Leo, memastikan.Shelly mengangguk perlahan. Sedangkan dari belakang Shelly, Aries diam-diam memperhatikan interaksi antara Leo dan Shelly. Sebenarnya Aries telah lupa, siapa sebenarnya Shelly. Tidak banyak wanita yang bisa bertahan dalam ingatan Aries. Karena itu Aries mulai penasaran, kenapa Shelly dan Leo bertingkah aneh.'Apa mereka saling kenal?' tanya Aries dalam hati."Ka-kamu ngapain di sini?" tanya Leo, sedikit gugup."A-aku kerja di sini," jawab Shelly, yang juga sedikit terguncang.Leo kembali diam. Entah mengapa begitu sulit bagi Leo untuk mencari topik pembicaraan dengan Shelly. Mungkin karena waktu yang telah berlalu, atau kenangan buruk dari masa lalu."Gimana kabar kamu?" Leo berusaha tersenyum,
Sesampainya di Seven Star Agensi, Ariana langsung menemui Pak Bram, guna meluruskan gosip Pertunangannya. Namun apa yang Ariana dengar dari Pak Bram, justru membuat Ariana terkejut."Maksud Pak Bram apa?!" tanya Ariana.Pak Bram yang sedang duduk di kursi kerjanya, melepas kacamata yang ia gunakan, kemudian menatap Ariana dengan serius. "Gosip ini punya dampak baik buat karir kamu sama perusahaan. Kalau kita klarifikasi sekarang, saham kita bisa langsung turun. Kalau gitu, perusahaan juga bakal rugi karena gosip ini.""Tapi ini berita nggak benar, Pak! Kalau nggak ada klarifikasi, media bakal makin heboh sama berita ini! Publik juga perlu tau yang sebenarnya!" tegas Ariana, masih berusaha mendebat Pak Bram.Sayangnya Pak Bram telah dibutakan oleh bujuk rayu Aries. Sebelum Ariana datang, Aries sendiri yang mengusulkan pada Pak Bram untuk membiarkan berita ini. Permintaan Aries juga didukung oleh saham Seven Star Agensi yang segera meroket. Bagaimana bisa Pak Bram melewatkan kesempat
Bug! Bug! Bug!Suara hantaman pada samsak tinju, menggema di dalam sebuah gym yang sepi. Leo, pria yang sedang meninju samsak tersebut, melampiaskan segala gundah dalam hatinya, hingga ia tak sanggup lagi berdiri.Karena lelah, Leo membaringkan tubuhnya di atas lantai dingin gym tersebut, lalu menatap langit-langit.Ingatan tentang Shelly yang sudah mulai terkubur, kini malah hadir kembali. Leo sebenarnya tidak lagi mencintai Shelly. Yang ada hanya rasa penasaran. "Kenapa dulu dia mutusin aku?" gumam Leo. Sampai saat ini, Leo tak pernah tahu alasan dibalik berakhirnya hubungan mereka.Leo kemudian bangkit berdiri, dan berjalan menuju bangku di sudut ring tinju.Sambil meneguk air mineral, Leo membaca berita yang kini sedang viral. "Apa lagi rencana dia kali ini?" tanya Leo, saat ia melihat video klarifikasi Aries dan Ariana.Perkara gosip pertunangan Ariana telah selesai, namun Leo ragu kalau semuanya telah benar-benar berakhir.Aries tidak akan pernah menyerah pada perlombaan merek
"Gimana persiapan lightningnya?" tanya Leo, kepada para kru yang bertugas di belakang panggung."Udah oke, Pak," jawab pria yang bertanggung jawab untuk pencahayaan panggung dan ruangan."Coba nyalain. Aku mau liat," titah Leo.Pria yang tadi menjawab pertanyaan Leo, memberikan instruksi pada para kru lightning untuk menyalakan lampu panggung dan ruangan.Setelah Leo merasa puas, Leo melanjutkan inspeksinya ke tim keamanan. "Keamanan untuk tamu VIP gimana?""Aman, Pak. Semua staf keamanan sudah siap di posisi masing-masing," jawab pria dengan setelan jas formal, yang memang dikhususkan untuk tim keamanan, agar mereka terlihat keren dan profesional.Leo mengangguk, namun dalam hati Leo belum merasa puas. Sampai Leo memastikan segala sesuatu dengan matanya sendiri, Leo tidak akan pernah merasa tenang. Setelah meninggalkan para kru panggung, Leo berjalan menuju ruang security. Leo bermaksud untuk mengecek segalanya melalui cctv. Saat Leo masuk ke ruang cctv, Leo terkejut karena mendapa
Ariana tidak tahu, di mana ia berada saat ini. Orang-orang yang menculiknya menutup matanya dengan kain hitam, sehingga Ariana tidak bisa memperhatikan sekitarnya. Tangan dan kakinya juga diikat dengan erat, sehingga Ariana tak bisa melawan."Kenapa kamu malah lewat sini?! Liat, kita jadi kejebak macet gini!" Ariana diam-diam mendengarkan percakapan mereka yang menculiknya. Ariana sudah menyerah untuk bicara, karena ancaman orang-orang tersebut."Mau lewat mana lagi, kalau bukan lewat sini?!" Karena mereka bertengkar soal kondisi jalanan yang macet, Ariana menjadi yakin kalau mereka masih berada di dalam kota. 'Tuhan! Tolong aku, Tuhan!' Dalam hati, Ariana tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Tuhan. Seumur hidup, baru kali ini Ariana mengalami insiden penculikan. Ariana tidak tahu apa modus para penculiknya, tapi Ariana yakin kalau seseorang pasti telah menyimpan dendam padanya. 'Tapi, siapa orang yang tega lakuin ini ke aku?' tanya Ariana dalam hati.Ariana tidak pernah ter
"Kamu yakin, kita nggak perlu ke rumah sakit?" tanya Aries, penuh perhatian.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak mau. Aku mau istirahat di rumah aja," jawab Ariana.Aries menganggukkan kepalanya. "Pipi kamu masih sakit?"Ariana kembali menggeleng. "Nggak lagi."Aries menggenggam tangan Ariana, kemudian menatap Ariana dengan sorot mata lembut. "Maafin aku. Seharusnya aku bisa jaga kamu lebih baik lagi."Ariana memaksakan seulas senyuman. "Ini bukan salah kamu, jadi jangan pernah minta maaf ke aku. Seharusnya aku yang bilang terima kasih ke kamu, karena kamu udah datang nolong aku."Aries tersenyum, kemudian menarik Ariana ke dalam pelukannya. "Aku khawatir banget sama kamu. Sepanjang jalan aku nggak bisa berhenti mikirin kamu."Ariana menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Aries. Ada rasa aman dan juga nyaman, yang kini bisa Ariana rasakan dari Aries. Sikap Aries mungkin saja menyebalkan, tapi Aries memperlakukan wanita dengan sangat baik dan penuh hormat. Semuanya telah Aria
Malam telah larut saat Aries tiba di rumah sakit. Aries pikir ayah dan ibunya sudah tidur, namun ternyata Jordan masih duduk di sofa, sambil menonton televisi."Papa nggak tidur?" tanya Aries, setelah menyimpan jasnya dan duduk di sisi Jordan."Papa belum ngantuk," jawab Jordan. Volume televisi sengaja Jordan kecilkan, agar tidak menggangu Leo dan Melani. "Gimana keadaannya Ariana?"Aries melonggarkan ikatan dasinya. "Baik-baik aja, pa."Jordan mengangguk. "Syukur kalau gitu.""Gimana soal kasus ini? Papa udah dapat informasi dari polisi?"Jordan diam sejenak.Sebenarnya Jordan sudah mendapatkan informasi dari polisi, namun informasi yang Jordan terima tak memuaskan hatinya. Sekeras apapun polisi berusaha, para pelaku penculikan Ariana berkata kalau mereka melakukan ini, murni karena menginginkan uang. Tidak ada motif lain, atau orang lain dibalik mereka. Walau para pelaku sudah diancam dengan berbagai cara, mereka tetap mengatakan hal yang serupa. Hal ini membuat Jordan merasa jangg