Share

bab 6

"hhmm.." deham Indra ia malas mendengar Nayla menyebut namanya.

"Astaga !” Nayla menepuk jidat nya sendiri.

"Jadi, dia bilang ke kamu kalau aku ini tunangannya ?” tanya Nayla serius menatap Indra. Indra mengangguk.

"Lalu kamu percaya ?" Indra menggelengkan kepalanya.

"Lalu ?” lontar Nayla  

"Aku hanya ingin mendengarnya langsung darimu." Ujar Indra.

"Kalau pun itu benar aku sudah bertunangan,  kenapa memangnya ? kamu tidak berhak melarang ku ! kita juga tidak ada hubungan apa-apa." seru Nayla 

"Apa katamu ? tidak ada hubungan, aku tidak pernah kata-kata mu dulu, sampai sekarang masih aku pegang. Tega kamu Nayla bicara seperti itu." Ucap Indra prustasi mengacak rambutnya sendiri.

"Aku disana belajar siang dan malam. menyelesaikan kuliah ku, aku juga sekaligus bekerja bersama paman untuk mempelajari semuanya. Agar aku bisa cepat kembali bertemu dengan mu. Tapi, kamu bilang kita tidak punya hubungan." Ucap Indra. Ia tidak mau menatap Nayla. Terlalu sakit mendengar kata-kata Nayla.

hening sejenak, tidak ada yang berbicara baik Nayla maupun Indra. mereka bergelut dengan pikiran Mereka masing-masing.

Bibi yang dari tadi ingin keluar mengantar minuman. Tapi tidak berani setelah mendengar perdebatan mereka. Saat bibi tidak mendengar perdebatan ia memberanikan diri untuk mengantar minuman, ia belum pernah melihat anak majikan nya marah seperti itu.

Indra sendiri memilih tinggal di apartemen nya sendiri, karena orang tua sekarang tidak ada dirumah mereka berlibur untuk menikmati hari tua mereka. setiap hari bibi datang ke apartemen untuk membersihkannya. 

"Lalu kenapa kamu tidak pernah menghubungiku ?” Tanya Nayla. memecahkan keheningan.

"Aku selalu menghubungi mu ! setiap aku ingin  menghubungi mu selalu operator yang berbicara ! apakah kamu menggantikan nomor ponselmu ?" tanya Indra, yang sudah bisa mengontrol emosinya.

Indra lebih memilih diam untuk meredam kan emosinya, ia takut akan menyakiti Nayla kalau tidak mengontrolnya. Ia sangat merindukan perempuan di hadapan nya ingin memeluknya setelah beberapa tahun terpisah.

Tapi, ia malah mendapat kabar bahwa pujaan hatinya telah bertunangan.

"Apakah tunangan mu yang menyuruhmu menggantikan nomor telepon mu ?" Tanya Indra .

Hiks..hiks..hiks..

Bukannya menjawab pertanyaan Indra. Nayla malah menangis ia tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia kesal kepada Indra yang selalu menuduhnya.

"Aku tidak pernah menggantikan nomor ku, aku juga pernah beberapa kali menghubungi mu. Tapi no mu juga selalu tidak aktif. Aku pikir kamu sudah melupakan aku, dan bertemu pengganti ku." ucap Nayla sudah mulai tenang.

hiks..hiks..hiks ! Nayla mulai menangis lagi. Indra mengambil sapu tangan disaku ya.

"Hapus air matamu, aku tidak mau orang lain melihat mu menangis. Orang berpikir aku telah berbuat jahat kepadamu." Ujar Indra sambil memberikan sapu tangan nya 

"Terima kasih !" ucap Nayla. Nayla menarik nafas dalam-dalam, dirasa ia merasa lega ia mulai menjelaskan lagi. 

"Aku juga tidak pernah bertunangan dengan siapa pun. kak Doni memang menyukaiku, dia pernah beberapa kali mengatakan perasaannya terhadapku tapi aku menolak nya." Ujar Nayla. 

"Kenapa kamu menolaknya ?" Tanya Indra

"Itu karena aku masih menunggu seseorang. Dan masih punya janji " 

"Oh ya, Siapa dia ?" 

"Kamu !” ucap Nayla lirih.

" Bukan nya tadi kamu berpikir aku sudah dapat pengganti mu disana, terus kenapa kamu masih menunggu ku ?" Tanya Indra lagi, ia ingin mendengar jawaban Nayla apakah benar-benar menunggunya.

"Aku tidak tahu ! aku belum bisa membuka hatiku untuk orang lain ! kamu puas.." jerit Nayla kembali menangis. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
nugraha
bikin mereka cepat menikah thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status