Share

Cinta Cita ~ 39

Mata Cita terbuka perlahan, ketika mendengar namanya dipanggil hingga berkali-kali. Ia mengerjap pelan, guna menjernihkan pandangan yang sempat mengabur dan memastikan sosok pria yang berada di hadapannya.

“Kak ... Duta?” gumam Cita sambil berusaha bangkit, tetapi kedua bahunya ditahan oleh pria itu.

“Baring aja,” titah Duta lalu menoleh pada security yang masih berdiri di sebelahnya. “Pak, tolong ambilin air putih di belakang. Kalau ada yang hangat.”

“Oke, Mas, Oke.”

“Itu, Pak ... kena—”

“Kamu pingsan di gudang,” sela Duta akhirnya bisa bernapas lega. Ia akhirnya bersila di karpet di samping Cita, lalu menggeletakkan kapas dan minyak kayu putih begitu saja.

“Kok ...” Cita memegang kepalanya sambil mengingat-ingat. Yang Cita tahu, hal terakhir yang ia lakukan adalah membaca surat Arya dan ... menangis.

“Aku ke sini mau ngantar amplang dari ayah.” Lebih baik Duta menjelaskan kronologi yang membuat Cita bingung. “Aku sudah pencet bel, ketuk pintu, telpon kamu, tapi nggak ada respons. Te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (16)
goodnovel comment avatar
Aleta D.A.
lama2 si cita nyebelin sih....
goodnovel comment avatar
Wieta Wieta
bener.. intinya cita itu msh childish, menolak utk jadi dewasa
goodnovel comment avatar
Siti Juli
Ini cita tipe cewek gak mau menyelesaikan masalah dan terbuka, masalah itu dihadapi bukan di hindari cita. jadi kesannya ini cita mau pergi ke Singapura buat hindari masalah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status