Share

18. Kenyataan Pahit

Sudah lima belas menit berlalu sejak rekaman CCTV itu berhenti, Elena hanya diam saja dengan pandangan kosong menatap layar laptop di hadapannya.

Rasa kecewa, sakit hati, dan marah membuatnya hanya bisa diam dengan kedua tangan terkepal erat di atas meja.

Ia tidak menyangka bahwa mereka sudah merencanakan hal ini sejak lama demi menguasai hartanya. Lebih menyakitkan lagi ketika mereka bersandiwara memainkan perasaannya, menganggapnya perempuan bodoh dan memanfaatkan keputusasaannya terhadap cinta.

Ia ingat dulu Thomas tidak pernah menyayanginya sejak kecil. Laki-laki itu hanya pura-pura perhatian jika ada kakek dan ibunya. Jika mereka tidak ada, Thomas akan bersikap dingin dan tak acuh.

Tentu saja sikap pria itu membuat Elena tumbuh dengan mendambakan kasih sayang dari seorang laki-laki. Ia memang mendapatkan kasih sayang itu dari Edward, pria yang ia kira adalah pamannya selama ini. Namun, pria itu jarang datang ke mansion karena kesibukannya.

Lalu Alan, sepupunya, juga sangat perha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status