Share

Chapter 39: Besi yang Jatuh dari Langit

Mobil Rin berhenti tepat di depan gerbang Clair Art Sachool.

“Sampai jumpa besok!” ucap Rin pada Isabel yang baru saja mendorong pintu mobil.

Isabel hanya tersenyum ketika sebelah kakinya menapak ke tanah. Pada sahabatnya itu, dan pada matahari yang bersinar esok hari, ia tidak bisa menjanjikan apa-apa. Perasaan seperti itu sudah lama  menderanya, perasaan dimana kematian seolah berada  sangat dengan dengannya. Itu tidak normal, tapi Isabel merasa perkenalannya dengan makhluk abadi lebih tidak normal. Seperti yang J-End bilang, “Aku tidak bermaksud apa-apa, tapi kurasa kalian perlu psikiater!” Lalu, seperti petir yang menyambar, Isabel merasa percuma berharap pada J-End. Rin mungkin bisa menanggapi itu lebih santai, “Dia hanya belum bertemu dengan Black Finger, makanya dia tidak percaya,” katanya.

“Mungkin aku memang perlu psikiater? Kukira dia punya cara untuk membuatku melupakan perasaanku,” batin Isabe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status