Share

Chapter 11: Perasaan yang Tak Terkatakan

Tiga kali ketukan yang terdengar oleh Isabel di pintu kamarnya, tidak membuatnya terkejut. Ada suara hentakan kaki menyentuh telinga dari mulut tangga koridor lantai tiga hingga hampir ke kamar. Isabel kenal bagaimana Rin berjalan, langkah kakinya yang cepat dan menghentak. Gadis enerjik. Suka bicara, tapi otaknya tak kosong.  Dia masuk dalam kategori jenius. Jarang yang melihatnya belajar, dia lebih banyak menghabiskan waktunya berada di tengah banyak orang. Di kelas teater, dia bisa mengekspresikan dirinya begitu lepas, berteriak sesuka hati dan bergerak ke sana kemari. Tidak banyak yang tahu, “buku” adalah satu-satunya benda yang bisa menenangkan batinnya saat tidak ada siapa-siapa di dekatnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
mungkin kah Diran bisa menua kelak? jika segel terbuka dan perjanjian dibatalkan oleh keturunan Denova? takutnya dia jadi serigala lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status