Mau sampai kapan Nevan akan terus seperti ini? dia bahkan tidak bisa mendekati Chrissy lagi seperti dulu. Kalau diingat perjalanan cinta mereka tidak begitu berat. Nevan yang suka dan langsung mendekati Chrissy, dan ternyata perempuan itu memiliki rasa yang sama. Dan akhirnya mereka berdua pun sepakat merubah hubungan mereka menjadi sepasang kekasih.
Awalnya tidak ada orang ketiga saat itu. sebelum Nevan pindah sekolah dan menjalin hubungan dengan Lolita. Waktu itu Lolita juga tahu kalau Nevan sudah memiliki kekasih, tapi yang namanya rasa tidak bisa ditutupi dan akhirnya mereka pun menjalin hubungan di belakang Chrissy.
“Nevan kamu lagi ada masalah? Kok cemberut gitu?” tanya kakek dan duduk di samping Nevan.
Laki-laki itu hanya menggeleng sebagai jawaban, tapi sorot matanya tidak bisa berbohong jika cucunya ini sedang memikirkan sesuatu.
“Masih nggak mau ngaku eh. Padahal kakek kenal betul siapa kamu.”<
Satu jam sudah Chrissy terus saja menatap bunga daisy dan juga coklat pemberian Nevan. Perempuan itu juga sengaja mengintip Nevan dari jendela kamarnya, yang ternyata laki-laki itu masih ada di depan rumahnya. Chrissy juga tahu jika sejak tadi laki-laki itu menatap kamarnya, yang masih menyala lampunya. Dengan terpaksa Chrissy pun mematikan lampu kamarnya dan menyalakan sebatang rokok. Dia berharap dengan hembusan asap rokok yang dia hisap dan mainkan, mampu membuat beban hidupnya sedikit terangkat.Tapi sayangnya walaupun dia habis satu kotak rokok pun, tak ada satu beban pikiran yang terangkat dari dirinya. Yang ada Chrissy malah semakin pusing dan yakin jika hidupnya akan semakin rumit. Perempuan itu kembali membuka gorden kamarnya dan ternyata Nevan masih berada di depan kamarnya. Laki-laki itu tidak ingin pergi dari depan rumahnya, padahal cuaca semakin dingin jika malam hari, dan ini pun juga hampir tengah malam.Tidak mau membuang waktu
Hal pertama yang dilakukan Nevan adalah berdiam diri melihat Chrissy yang dengah dihukum oleh Pak Roy. Perempuan itu kembali terlambat untuk kesekian kalinya, dan bahkan Nevan bisa prediksi kalau perempuan itu tidak memiliki rasa lelah sama sekali dalam hidupnya.Hidup terus berjalan, dan membuat perempuan itu berdiri dengan satu kaki, tanpa genggaman tangan ataupun sandaran.Semalam pertanyaan Chrissy memang membuat Nevan membisu. Dia juga tidak tahu harus menjawab apa, dan dia juga tidak tahu kenapa dia kembali kecuali permintaan Kakeknya. Tidak mungkin Nevan memberitahu hal penting dalam hidupnya. Walaupun Nevan bersyukur karena kakeknya dia bisa bertemu dengan Chrissy. Dan memanfaatkan keadaan ini untuk meminta maaf pada wanita itu, dan membuatnya mengerti jika selama ini Nevan juga tidak bisa hidup tenang tanpa Chrissy.Saat Nevan ingin mendekatinya, disaat itulah Chrissy malah menghampiri Edgar yang berdiri t
Berapa lama lagi Chrissy harus berdiam diri di rooftop. Setelah insiden ciuman tadi Chrissy dan Nevan menjadi patung, mereka memilih diam dan hanya ada helaan nafas yang keluar dari bibir mereka berdua.Chrissy masih memikirkan ucapan Nevan yang beberapa menit lalu. Ucapan yang entah kenapa membuat Chrissy berpikir dua kali. Mana mungkin Chrissy kembali seperti dulu lagi, tidak!! Dia tidak ingin kembali seperti dulu, dimana rasa sakit hatinya dan juga hidupnya tidak akan ada ujungnya.Perempuan itu mendongak menatap Nevan yang berdiri dari duduknya. Laki-laki itu mengacak rambutnya dan dengan lancang mengecup keningnya."Gue yakin lo bisa." Ucap Nevan dan pergi.Apanya yang bisa? Bahkan membayangkan saja Chrissy tidak mau. Melihat Nevan telah pergi dari rooftop, Chrissy kembali menghela nafasnya kasar. Dia pun mengusap jasa bibir dan juga keningnya, disana ada bekas ciuman atau bahkan kecupan
Nevan merubah duduknya yang dari awal duduk di depan Chrissy memilih duduk di samping perempuan itu. Matanya terus menatap Chrissy yang tampak diam dan acuh padanya. Padahal kali ini Nevan ingin meminta Chrissy untuk kembali kepadanya.“Lo mau ngomong apa sih? Gue mau pulang soalnya.” ucap Chrissy ketus.Nevan tersenyum sambil mengacak rambut Chrissy. Tentu saja hal itu langsung ditepis oleh Chrissy. Karena sejak mereka putus, Chrissy paling tidak suka di usap kepala kecuali Edgar. “Apaan sih lo, lancang banget!!”“Galak banget sih Issy, awas jatuh cinta lo.” goda Nevan sambil tertawa kecil.“Amit-amit gue jatuh cinta sama lo. Ogah, kayak nggak ada laki-laki lain aja selain lo.”Dengan dramanya Nevan memegang dada kirinya, seakan dia itu tengah sakit hati dengan ucapan Chrissy. “Dada gue sakit pas lo bilang gitu. Kayak habis di gores dengan belati.” ucapnya mendramatisir.
"Gue benci keadaan dimana gue nggak bisa berbuat apa-apa karena lo." gumam Chrissy pelan.Perempuan itu menutup pintu apartemennya perlahan. Lalu meninggalkan apartemen ini dengan cepat. Dia tidak ingin lama-lama di apartemen ini bersama dengan orang yang sama sekali tidak dia suka.Bukan tidak suka, dia suka. Hanya saja rasa sakitnya masih membekas. Sehingga membuat perempuan itu tidak bisa melupakannya dengan cepat.Menaiki taksi dan kembali ke sekolah adalah tujuan Chrissy awalnya. Tapi melihat cafe di pinggiran jalan, Chrissy pun memutuskan untuk tuk meneguk kopi. Lagian hari semakin panas dan matahari bersinar begitu terik.Duduk di meja dengan memainkan ponselnya, perempuan itu memilih
"Gue udah bilang sama lo. Jangan ganggu hidup gue!!" seru Chrissy.Wanita itu mencoba menarik Nevan untuk keluar dari kamarnya. Tapi yang ada bukannya pergi Nevan malah menarik tangan Chrissy dan mendorongnya. Membuat perempuan itu terjatuh tepat di atas tempat tidur empuknya. Tentu saja tidak mau membuang kesempatan, Nevan langsung mengurung tubuh mungil Chrissy dengan kedua tangannya."Perlu gue tegasin lagi sama lo. Sebelum gue dapetin lo kembali, gue nggak akan nyerah!!" balas Nevan."Apa sih mau lo. Belum cukup apa yang dulu udah nyakitin gue banget!! Sekarang lo kembali buat apa? Nyakitin gue lagi!!"Nevan tersenyum kecil. Kalau masalah itu tentu saja Nevan tidak akan mau. Dia kembali untuk m
Untuk mengusir rasa bosannya, Stella dan juga Belinda mengajak Chrissy untuk pergi ke mall. Kalau dilihat-lihat mood Chrissy beberapa hari ini agak aneh. Walaupun pendiam tapi ini lebih dari pendiam bagi Stella dan juga Belinda."Chris lo ada masalah apa? Perasaan dari kemarin lo murung terus." kata Stella memberanikan diri bertanya seperti itu. Lagian, Stella ini tipe orang yang tidak bisa diam, jika melihat temannya menderita.Chrissy menggeleng, tangannya terulur untuk mengambil es coklatnya."Yakin Chris? Soalnya gue ngerasa lo agak aneh." tanya Belinda.Chrissy mengangguk memastikan jika dirinya baik-baik saja. Dia hanya pusing dengan masalah Nevan. Jangan sampai Stella dan juga Belinda menambah ke pusingan Chrissy.Walaupun mereka berdua tahu apa yang ada dipikiran Chrissy, setidaknya perempuan itu mau berbicara dengan terbuka pada mereka. 
Menunggu hampir dua jam, Chrissy pun merasa bosan sendiri dan memutuskan untuk pergi ke kantin rimau sakit. Mungkin makan atau minum kopi atau apapun itu, akan membuat Chrissy sedikit merasa lega.Baru saja bangkit dari samping Nevan. Lelaki itu langsung mendongak, dan menarik tanya Chrissy. Dia hanya takut perempuan itu tiba-tiba saja pergi, ketika kakeknya bangun dari tidurnya."Mau kemana?" tanya Nevan heran."Mau makan di kantin rumah sakit. Kenapa? Mau ikut juga?" cetus Chrissy.Tentu saja Nevan akan ikut dengan Chrissy. Dan memastikan jika perempuan itu tidak pergi dari rumah sakit, sebelum berpamitan pada kakeknya. Nevan juga memastikan jika perempuan itu tidak akan dekat kembali dengan Edgar, yang katanya kekasih Chrissy.Berjalan berdampingan di Koridor rumah sakit. Banyak sekali orang yang melihat mereka dan juga berbisik padanya. Nevan yan