Share

Pov Bagus 3

Kuantar Ririn sampai ke rumah Mbak Santi karena mobilnya ia parkir di sana. Ririn dilepas oleh pelukan hangat dari Ibu dan Mbak Santi, hal yang tak pernah kulihat mereka melakukan itu pada Indri, istriku sendiri. Sampai di sini semakin aku yakin akan menikahi Ririn.

Aku segera pulang karena di rumah Mbak Santi, masih ada Mas Anwar dan aku malas sekali mendengar petuah sok bijaknya itu.

Rupanya, Ibu dan Mbak Santi mengikutiku. Mereka penasaran dengan apa yang kami bicarakan sepanjang sore ini. Tentu kuceritakan semua apa yang kami obrolkan tetapi tidak kukatakan kalau kami baru saja be***nta. Namun, aku yakin Mbak Santi dan Ibu paham apa yang kami lakukan tadi karena melihat rambut kami sama-sama basah.

"Baguslah kalau kamu sudah sadar sekarang, Gus. Matamu sudah bisa melihat mana yang masa depannya cerah dan mana yang suram!" sanjung Mbak Santi tertawa girang.

"Berarti bonusku cair dong, Gus?" lanjutnya lagi dengan senyum lebar. Aku tahu apa yang dia maksud. Belum lama ini dia meminta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status