Share

CHAPTER 15

       Segelas teh hangat dan dua potong roti telah berada di atas meja kerja Lisa. Di luar, hujan deras turun tak lama setelah dirinya tiba ke kantor. Huft, ia memikirkan Pak Sapri. Segera dikeluarkannya hand phone, bermaksud memberi kabar pada Didit.

'Hey, Cap. Aku sudah tiba di kantor. Hujan deras barusan dan aku tak tahu bagaimana keadaan Pak Sapri.’ 

Lisa menekan tombol kirim dan menyalakan komputer. Belum lima menit, seseorang menghampiri. Sandra.

       “Hei, Lisa. kamu baru datang?”

Wah, sungguh priviledge sekali dapat kunjungan dari nona sempurna ini. Rekan-rekan satu lantai tahu jika Sandra sangat memilih teman. Jika ia merasa orang itu tak keren seperti Lisa, ia akan menjaga jarak. Tak seperti Sarita yang modis dan Abimanyu yang dandy, Lisa jarang disapa, bahkan Sarita sering memergoki Sandra melihat Lisa dengan pandangan mencemooh. Tapi kali ini, Sandra rela naik satu lantai untuk menemuinya. Ada apa ini?

&n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status