Share

Bab 14

Bab 14

"Mah, Rika itu sepupu Mas Hendra, kan?" tanyaku. Kemudian mama mengangguk. 

"Iya, tapi mereka dekat, dari kecil sering main bareng," ucapnya. 

"Mah, kita tidur dulu, siapa tahu besok ada perubahan dengan kondisi Papa," ajakku ketika melihat kantong mata yang terpancar di wajah mama. Sedari tadi ia menangisi papa, sehingga kantong matanya membesar. 

Mama pun mengangguk, kami tidur di depan ruangan tempat papa diberikan perawatan intensif. 

Aku berharap besok Hermawan memberikan informasi lebih tentang Rika juga. Bukan hanya Tini yang mendapatkan balasan, Rika pun harus mendapatkannya. Sebab, awal mulanya pasti dari dia. 

Aku dan mama memejamkan mata, agar kami dapat melihat perkembangan kondisi papa esok hari. 

***

"Mah, bangun, sudah pagi," bisikku di telinga mama yang menyandar di pundakku. 

"Mila, apa suster sudah memberikan informasi?" tanya mama. 

"A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status