Share

9. Gelisah karena kehilangan

“Nih, habisin dulu es krimnya. Nanti baru Om antar ke rumah Om Alan.”

“Yeay... makasih, Om. Tapi jangan bilang Papa Alan ya! Nanti Papa Alan bilang ke Bunda. Bunda suka malah kalau Noah makan es klim.”

“Emang Bunda kamu galak?”

Sambil memakan es krimnya, bocah itu pun mengangguk. “Bunda kalau malah, selam banget. Kayak singa kelapalan,” ucapnya. Membuat lelaki itu langsung terkekeh pelan.

“Kamu pernah dimarahin?”

“Pelnah, tapi habis itu Bunda nangis.”

“Kenapa nangis?”

“Katanya nyesel, udah malahin Noah.”

“Kalau ayahnya Noah, galak nggak?”

“Noah nggak punya Ayah,” jawabnya enteng. Membuat lelaki itu langsung terdiam kaget.

“Emang ayahnya Noah ke mana?”

“Nggak tau. Bunda nggak pelnah jawab kalau Noah tanya.”

Lelaki itu mengangguk- anggukkan kepalanya. Agak sedikit kasihan, melihat wajah Noah yang berubah menjadi cemberut.

“Eh, kalau boleh tau, Noah sekarang sekolah kelas berapa?” tanya lelaki itu mengalihkan pembicaraan. Ia sadar, jika pertanyaannya tadi sangat sensitif bagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status