*Flash Back Usai 4 jam kebersamaan Elena & Herlambang* Setelah menyelesaikan makan siang bersama, Elena pun merapikan semua makanan yang telah ludes tanpa tersisa, lalu ia pun membersihkan perabot yang ada di rumah itu. Terlihat Elena membuka tempat piring dan gelas yang diletakkan pada kitchen set pada sebuah lemari yang bisa di buka pada bagian sisi kanan dari kompor gas yang sengaja di tanam pada sebuah beton. Kala Elena sedang melihat-lihat area dapur dan isinya, Herlambang pun ikut masuk ke ruang dapur, dan ia yang akan mencuci tangannya meminta Elena untuk meletakan sabun cair di tangannya. “Lena.., tolong minta sabun cairnya, tangan Om kena bekas gulai nih,” pinta Herlambang yang mendekati wastafel tempat cuci tangan pada area dapur. Elena yang sedang berada di depan kitchen set pun, menghampiri Herlambang yang berdiri di depan wastafel, lalu memberikan sabun cair yang ada di wastafel pada tangan lelaki tampan itu dan yang terjadi kemudian, Herlambang justru meraih tangan
* Flash Back 4 Jam Kebersamaan Elena & Herlambang*Usai mereka berdua melakukan pelepasan bersama, yang dilakukan oleh Herlambang saat ini memeluk erat tubuh Elena yang membelakanginya dan masih dalam keadaan polos. Tak ada yang bisa dilakukan oleh Elena selain membiarkan Herlambang memeluk dan mengelus tubuhnya dengan menciumi bagian punggungnya. Saat Elena akan beranjak dari ranjang kenikmatan itu untuk membersihkan diri, Herlambang pun menahannya, “Sayang.., nanti aja, jangan kamu cuci dulu..” “Om.., nanti keburu kesorean, Lena pulang ke rumah,” sahut Elena membalikkan tubuhnya dan kini menghadap ke arah lelaki tampan yang telah membuat ia tak mampu menahan gejolak kewanitaannya. Herlambang kini memandang lekat wajah Elena nan cantik dan mulus, lalu lelaki tampan itu mendaratkan ciumannya pada kening, mata, dan pipi Elena yang kini merona saat mendapatkan perlakuan seperti itu. “Om.., udahan..,” Elena memegang wajah Herlambang yang terus menciumi wajahnya. “Hemmm..., Lenaaaa..
*FLASH BACK 4 JAM Setelah Kebersamaan Elena & Herlambang*Tidak sampai satu jam, Terlihat Elena membawa 2 tas ransel hitam yang diletakan pada bagian depan kaki motor tukang ojek dan satu lagi dibawa pada punggungnya. Herlambang yang melihat Elena bersama tukang ojek pun keluar dari dalam mobil. Dan saat motor ojek itu mendekat mobilnya, Herlambang pun meraih tas punggung yang dibawa oleh Elena dan tukang ojek juga membawakan satu tas ransel usai Herlambang meminta tolong padanya. “Bang.., tolong kamu bawa ke bagasi belakang,” pinta Herlambang. “Mama mana Lena..?” tanya Herlambang seraya mengambil tas gendong yang dibawa oleh Elena. “Masih di rumah, Om... Abang ojeknya balik, mau jemput mama. Kalau Satya lagi tunggu temannya keluarin motornya,” sahut Elena tersenyum menoleh ke arah Herlambang. “Lena gimana sama mama tadi?” “Tadinya sih nggak mau, untungnya Om kasih kejelasan ke mama, jadinya mama mau.., tapi, sebenarnya Lena juga takut kalau tante Tiara tau Om ngasih rumah. Kal
#FLASH BACK Usai Kebersamaan Elena & Herlambang#Elena yang kini berada di dalam kamarnya tidak mampu menahan gejolak hasrat Herlambang yang kecanduan atas tubuhnya. Diraihnya tubuh Elena yang kini berada pada dinding disebelah pintu masuk kamarnya. Kemudian Herlambang pun berbisik, “Apa kamu suka mendengarkan lagu kalau di dalam kamar?” “Iyaa.., kenapa Om?” tanya Elena dengan tanda tanya besar. “Ambil ponselmu. Om mau dengar lagu yang kamu sukai,” pinta Herlambang dan itu membuat Elena semakin penasaran atas permintaannya. Elena mengambil ponselnya yang ada di nakas dan memutar lagu-lagu anak muda jaman sekarang yang disukainya. Diraihnya ponsel milik Elena dengan lagu-lagu yang diputar lewat ponselnya. Kemudian, Herlambang meletakan ponsel Elena persis di lantai dekat pintu masuk kamarnya. Kemudian, Herlambang meraih tubuh Elena kembali dan Elena pun kini berada pada dinding disebelah pintu masuknya. Setelah itu, Herlambang mencium serta melumat bibir Elena. Akhirnya Elena pun p
*FLASH BACK setelah kejadian, kebersamaan 4 jam antara Herlambang & Elena* Sekitar tiga puluh menit kemudian, Dimas ke rumah Elena bersama dengan seorang lelaki penjual sepeda motor second yang dibeli atas permintaan Herlambang, jadi mereka berdua ke rumah itu dengan masing-masing menggunakan sepeda motor. Elena dan Setya yang keluar halaman tersenyum saat dilihat Dimas telah berada di depan pagar rumahnya. “Setya.., elo panggil Om Her.., kasih tau kalau pak Dimas dateng,” pinta Elena pada Setya saat ia membukakan pintu pagar. Terlihat Setya masuk kembali ke dalam rumah, sedangkan Elena membuka pintu pagar dan menyapa Dimas serta seorang lelaki yang membawa motor. “Silakan masuk Pak..,” Elena mempersilakan kedua orang lelaki itu masuk ke halaman rumah. Dimas dan seorang lelaki berkulit coklat gelap yang memakai topi, berjalan menuju teras. Dimas dan lelaki itu pun duduk pada kursi yang ada di teras. Ada tiga buah kursi terbuat dari besi dengan motif pada bagian pegangan kursi be
#FLASH BACK usai Kebersamaan Elena & Herlambang#Elena yang mendengar pertanyaan Setya hanya terdiam dan gegas melangkah pergi ke kamar serta menutup pintu kamarnya. Melihat hal itu Setya pun menggerutu sendiri, “Aneh..! Ditanya baik-baik malah ngeloyor pergi gitu.”Herlambang yang telah memakai kembali pakaiannya dan menyingkirkan celana dalam dan Bra milik Elena, keluar dari kamar utama saat Setya akan melangkahkan kakinya ke ruang keluarga.“Dari mana kamu?” tanya Herlambang keluar dari kamar.Setya pun menoleh ke arah pintu utama, tersenyum dan menyahut, “Abis cari temen ke rumahnya, tapi nggak ada. Tadi saya lihat mobil Om masuk ke kompleks perumahan ini, makanya waktu temen saya nggak ada, saya balik pulang. Kasihan nanti Om nggak ada yang temenin.”“Ya.., makasih Setya. Hmmm, kak Elena mana?” tanya Herlambang mengalihkan pembahasan dan membohongi remaja lelaki itu.“Tadi kak Elena yang buka’in pintu, abis itu masuk lagi dia ke dalam kamar, mungkin tidur Om.., bentar Sety
#FLASH BACK Usai Kebersamaan Elena & Herlambang#Herlambang yang tampak seperti lelaki berpendidikan, sopan, lembut dan terhormat kini seolah berubah menjadi seekor singa kelaparan yang menerkam mangsanya dengan buas. Dari posisi berdiri menghadap ke kaca, di sofa dengan berbagai posisi yang membuat gadis cantik itu mengalami klimaks pada setiap kenikmatan yang diberikan Herlambang dengan membuat jejak pada leher serta gigitan pada pundak lelaki itu. Namun itu membuat Herlambang bangga dengan keperkasaan dan kepuasan yang telah diberikan pada gadis cantik seperti Elena.. “Enak sayang..?” tanya Herlambang mendekap erat tubuh Elena dengan napas tersengal-sengal. Dengan suara bergetar dan napas turun naik Elena menjawab seraya menggigit bibirnya, “Nikmat sekaliii..., Oowh..., Om..., udahan.. nggak kuat.., rasanya panas sekali punya Lenaa..” “Sayang.., Om belum keluar..., kamu liat ini masih tegang. Sekali lagi..., sekarang kita di meja kerja itu. Biar kalau Om teringat terus sama kamu
#FLASH BACK Setelah Kebersamaan Herlambang & Elena#Keesokan harinya, tepat pukul 7.30 pagi Dimas telah berada di rumah Elena pada saat gadis cantik itu tengah menyiram tanaman. Elena berlari kecil menuju pagar dan membukanya, kala dilihat Dimas berada di pintu pagar.“Silakan masuk Pak. Setya baru saja ke kamar mandi,” sambut Elena tersenyum dengan wajah lesu.Dimas masuk ke halaman rumah itu, lalu duduk di teras dan kesempatan itu dipakai untuk berbasa-basi pada Elena. Sampai akhirnya, Dimas yang mengasihi Erlangga sejak kecil pun mengomentari kedekatan Elena dengan Herlambang.“Non Lena.., apa Tuan muda sama sekali nggak pernah telepon?” tanya Dimas berdiri disisi gadis cantik itu dan menunduk.Elena merasa malu saat Dimas yang sangat dipercaya oleh Erlangga menanyakan perihal Tuan mudanya sendiri padanya.“Iya Pak.., Er hanya tiap malam aja telepon saya, mungkin sibuk dampingi Nyonya Tiara,” ucap Elena pada Dimas tanpa menoleh sedikit pun pada lelaki itu berjalan menuju tera