Dulu, Rayden selalu mengabaikan Dylan meskipun Dylan sudah berusaha menghiburnya. Saat Dylan hendak pulang, dia dan Caden merokok di lantai bawah."Harus diakui Naomi memang hebat," ujar Dylan. Mereka sudah mengundang banyak koki hebat, tetapi semuanya gagal untuk meningkatkan nafsu makan Rayden. Anehnya, Naomi malah berhasil.Dylan bertanya, "Kenapa kamu nggak langsung meminta Naomi untuk menjaga Rayden?"Caden membuang abu rokok dan menyahut seraya mengernyit, "Naomi pernah datang sekali. Tapi, Rayden mengusirnya karena nggak suka."Dylan menimpali, "Ha? Rayden nggak menyukai Naomi, dia hanya menyukai masakannya?"Caden mengangguk. Dylan menanggapi, "Mungkin Rayden merasa Naomi terlalu cantik, jadi dia khawatir. Dia mengira kamu dan Naomi akan bersama."Caden mengisap rokoknya. Dia juga sependapat. Selama ini, Rayden tidak suka Caden berhubungan dengan wanita lain. Rayden membantu ibunya untuk mengawasi Caden!Dylan menyarankan, "Coba biarkan mereka lebih sering berhubungan. Naomi it
Robbin menceritakan, "Iya. Katanya, waktu itu pria botak menindih Naomi. Jadi, Naomi langsung mengamuk dan terus bilang mereka yang mendesaknya.""Setelah itu, para bawahan nggak melihat apa yang dilakukan Naomi. Tiba-tiba, pria botak pingsan. Ada bawahan yang curiga pria botak pingsan karena nggak pernah melihat wanita secantik Naomi. Dia terlalu antusias," lanjut Robbin.Alasan ini tidak masuk akal. Caden bertanya, "Di tubuhnya ada racun, nggak?"Robbin menyahut, "Nggak ada."Caden berpesan, "Suruh juniormu awasi pria botak itu. Kalau ada perkembangan baru, kabari aku."Robbin mengiakan. Sesudah mengakhiri panggilan telepon, Caden menyalakan rokok. Ketika dia sampai di lokasi hari ini, pria botak itu menindih Naomi.Mana mungkin orang yang tidak punya penyakit tiba-tiba lumpuh total? Apa yang dilakukan Naomi kepada pria botak itu?Jika Naomi bisa membuat pria botak itu menjadi lumpuh total tanpa diketahui semua orang di lokasi, itu berarti dia sangat hebat. Tentu saja Caden tidak per
Sudah jelas Caden juga melihat Naomi. Semalam Caden tidak bisa tidur lagi. Dia ingin meminta Naomi untuk membuat sarapan Rayden. Namun, Caden merasa sangat kesal saat teringat ciuman Naomi di supermarket.Caden tidak ingin mencari Naomi. Hal ini yang membuat Caden dilema semalaman. Dia terus mempertimbangkan untuk mencari Naomi.Akhirnya, Caden tidak menghubungi Naomi dan dia tidak bisa tidur semalaman. Pagi ini, entah kenapa Caden tiba-tiba berpakaian rapi dan turun ke lantai bawah.Caden tidak tahu alasan dirinya turun ke lantai bawah. Jadi, dia merokok. Alhasil, Naomi datang sebelum Caden menghabiskan rokoknya.Sekarang sepertinya Caden tahu jawabannya, seolah-olah dia turun ke lantai bawah untuk menunggu Naomi. Mereka berdua bertatapan. Tidak ada yang berbicara ataupun maju.Jarak di antara mereka sekitar 8 meter. Mereka masih memandang satu sama lain. Setelah beberapa saat, angin dingin berembus. Naomi bersin.Naomi tidak rela menghabiskan uang untuk naik taksi. Jadi, hari ini Nao
Naomi memasak untuk Rayden bukan demi uang. Namun, hanya orang bodoh yang menolak uang. Dua puluh juta setiap hari. Meskipun untuk membayar utang, hal ini akan meringankan beban hidup Naomi."Apa Rayden makan semua makanan semalam?" tanya Naomi.Caden menyahut, "Iya. Dia menghabiskan semua makanannya. Tapi, dia paling suka dengan kentang balado."Naomi menimpali, "Kentang balado, ya? Oke. Nanti siang aku masak itu lagi."Sikap Naomi melunak karena pengaruh uang. Angin dingin berembus lagi, Naomi menarik napas. Hidungnya memerah.Caden mengamati Naomi sejenak, lalu berkata seraya mengernyit, "Ikut aku masuk."Caden berbalik dan berjalan menuju pintu gedung. Naomi segera berujar, "Lebih baik aku nggak masuk. Nanti Rayden marah kalau lihat aku."Caden membalas, "Rayden baru bangun jam 6.30 pagi."Sekarang baru pukul 6 lewat, tetapi Naomi tetap enggan masuk. Rayden belum bangun, ini berarti Naomi akan berduaan dengan Caden. Naomi merasa hal ini kurang pantas.Caden sudah sampai di depan pi
Rayden berbaring telentang dan tubuhnya ditutupi selimut. Dia tertidur pulas. Naomi duduk dengan hati-hati, lalu membelai wajah Rayden.Rayden begitu tampan dan menggemaskan, kenapa ibunya tega meninggalkannya? Apa yang dipikirkan ibu Rayden?Naomi tidak mengerti karena dia tidak akan tega meninggalkan anaknya. Biarpun tidak menyukai ayah Rayden yang selalu bersikap dingin, Naomi juga akan mencari cara untuk pergi dengan membawa anak.Naomi mulai memeriksa nadi Rayden. Tiba-tiba, Rayden meraih pergelangan tangan Naomi dan berseru, "Mama!"Naomi tertegun. Caden yang berdiri di depan pintu juga mengernyit. Mereka berdua tidak berani bergerak ataupun bersuara.Kemudian, Rayden membuka mata dan memandangi Naomi. Sementara itu, Naomi yang kaget menahan napas. Dia takut Rayden mengamuk.Rayden mengamati Naomi sesaat, lalu tiba-tiba duduk dan memanggil dengan ekspresi gembira, "Mama!"Naomi kebingungan. Rayden berujar, "Ternyata Mama benar-benar sudah pulang! Mama, kapan kamu pulang? Apa kamu
Setelah beberapa saat, Naomi tiba-tiba tersengal-sengal dan dahinya berkeringat. Caden memanggil seraya mengernyit, "Naomi!"Naomi berujar dengan mata memerah, "Kondisi Rayden sekarang sangat buruk! Dia ...."Caden menahan napas. Dia berusaha menahan kepanikannya dan bertanya, "Dia kenapa?"Naomi menjelaskan, "Di dalam jiwa Rayden sama sekali nggak ada kehidupan, nggak ada cahaya, air, atau apa pun yang bisa membuatnya lanjut bertahan hidup. Hanya ada kabut tebal dan angin gurun.""Rayden berbaring di padang gurun yang sepi dengan sekujur tubuh yang terluka. Dia sekarat ... dan nggak bisa bertahan lagi," lanjut Naomi.Caden yang terkejut menyergah, "Apa maksudnya nggak bisa bertahan lagi? Cepat jelaskan!"Naomi menyahut, "Di dalam dunia spiritualnya, Rayden sekarat. Saat Rayden nggak bisa bertahan lagi, di dunia nyata dia akan ....""Apa?" tanya Caden.Naomi menjawab, "Dia akan mati."Caden terdiam. Naomi meneruskan. "Saat kehilangan semangat hidup dan keyakinan di dalam dunia spiritua
Naomi pernah membaca sebuah kasus di internet. Seorang ayah malas mengurus anaknya yang menderita penyakit bipolar. Jadi, dia tega merantai dan mengurung anaknya di kandang.Saat kasus ini terekspos, anak itu ditemukan meringkuk di sudut kandang. Seluruh tubuhnya sangat kotor dan dingin. Anak itu sudah tidak bernyawa.Selain itu, ada kasus lain di Kota Cardia. Seorang ayah tega mendorong kedua anaknya yang baru berusia sekitar 2 tahun dari gedung demi membangun keluarga dengan kekasih barunya. Kedua anak itu pun meninggal.Ada orang tua yang sangat bertanggung jawab, ada pula orang tua yang tidak ada bedanya dengan iblis. Naomi tidak memahami Caden karena kemungkinan Caden adalah pria yang menyakitinya beberapa tahun lalu.Jadi, Naomi tidak menyukai Caden. Mungkin Caden bukan orang baik, tetapi dia pasti ayah yang baik. Naomi bisa melihat Caden sangat memperhatikan Rayden.Naomi menghampiri sepeda listrik, lalu membersihkan salju pada sepeda listrik itu. Setelah ragu-ragu sejenak, Naom
Entah apa yang dikatakan penelepon, Clara berujar dengan sinis, "Oke."Sesudah mengakhiri panggilan telepon, Clara memandang Jessica dan berucap, "Sudah diselidiki. Caden nggak menyukai Naomi. Mereka berhubungan karena Rayden. Naomi menguasai ilmu psikologi anak, jadi Caden meminta Naomi mengobati Rayden."Jessica yang panik menyergah, "Apa? Dia bisa mengobati Rayden? Gawat! Kalau Naomi bisa menyembuhkan Rayden, Caden pasti rela memberikan apa pun kepada Naomi!"Clara tetap berbicara dengan tenang, "Nggak mungkin bisa sembuh. Naomi bahkan nggak punya sertifikat, dia itu penipu. Naomi hanya beruntung karena membantu Calvin 2 kali, makanya Caden berharap Naomi bisa menyembuhkan Rayden."Jessica bertanya, "Penipu? Maksudmu, dia memanfaatkan Rayden untuk mendekati Caden?""Iya," jawab Clara.Jessica menimpali, "Kalau begitu, kita langsung ungkap tujuannya!"Clara membalas, "Nggak usah. Kalau dia bisa memanfaatkan Rayden, kita juga bisa.""Bu, apa rencanamu?" tanya Jessica.Clara menjelaska
[ Aku jomlo dan aku gembira! ]Disusul, postingan ini hangat diperbincangkan!Para warganet seolah-olah menjadi seorang detektif, mulai menebak-nebak.[ Beberapa waktu lalu, Keluarga Hermanto mengusir Dylan dari rumah. Semua itu pasti karena Dylan nggak suka sama Catherine. Dia ingin membatalkan pernikahan. ][ Jadi, Keluarga Hermanto marah langsung mengusir Dylan. Orang tuanya ingin menggunakan cara ini untuk memaksa Dylan melangsungkan pernikahan! ][ Sekarang Keluarga Hermanto menyadari nggak ada gunanya untuk memaksa Dylan lagi, pada akhirnya mereka pun mengalah. Anak yang terlantar itu telah kembali menjadi anak kaya raya! ]Banyak gadis yang gembira bagai sedang merayakan Tahun Baru saja. Mereka juga memberi selamat kepada Dylan yang kembali ke masa lajangnya.Kemudian, ada juga yang menginjak-injak Catherine, lalu berkata kasar.Begitu Camila membaca berita itu, dia pun terbengong di tempat. Dia sungguh tidak menyangka Dylan akan mempublikasikan hubungannya dengan Catherine. Se
Raut wajah Dylan seketika menjadi muram. Dia yang biasanya suka tersenyum, langsung kelihatan muram. Dia seolah-olah kepikiran dengan suatu hal serius!Beberapa saat kemudian, Dylan baru kembali bersikap santai seperti biasa. Dia pun berkata dengan menyipitkan matanya, “Ini masalah di antara aku dengan Catherine. Aku nggak bisa membocorkannya, tapi kamu tenang saja. Aku jamin aku akan mengatasi masalah ini dengan baik! Aku pasti nggak bakal tarik kamu dalam masalah ini. Aku pergi telepon dulu.”Sebelum Dylan menelepon, dia pun menyerahkan selembar tisu kepada Camila, lalu berkata dengan nada tenang, “Jangan menangis. Nanti kamu jadi jelek.”Camila melihat Dylan berjalan ke balkon. Keningnya berkerut. Padahal Camila sudah menangis seperti ini, Dylan masih saja tidak bersedia untuk mengatakannya! Sebenarnya ada apa di antara Dylan dengan Catherine? Kenapa begitu rahasia?“Kring, kring, kring ….” Ponsel Camila berdering.Ketika melihat ada panggilan masuk dari Lyana, Camila segera mengusa
Usai berbicara, tiba-tiba Dylan kepikiran sesuatu. Matanya spontan menyipit. Dia pun bertanya, “Apa kamu lapar?”“Nggak lapar.”“Kalau begitu, kita bicara dulu, baru makan?”“Boleh!”Camila berjalan ke ruang tamu, lalu duduk di sofa.Dylan mengenakan celana kulot panjang, kemeja model rilisan terbaru, dan juga sandal senilai 8 digit ke dapur. Dia pergi mengambil 2 botol bir.Dylan sebotol, kemudian Camila sebotol. Dia juga dengan perhatian membukakan tutup botol untuk Camila, baru menyerahkannya kepada Camila.Camila juga tidak sungkan, mengambilnya, lalu meneguknya!Setelah menghabiskan jatahnya, Camila juga merebut botol bir dari tangan Dylan, kemudian menghabiskannya lagi!Berhubung Camila minum terlalu buru-buru, Dylan pun terbengong. “Ada apa ini? Apa suasana hatimu lagi nggak bagus?”Camila mengangkat kepala untuk melihat Dylan. Ekspresinya kelihatan berbeda dengan sewaktu masuk tadi. Matanya memerah. Air mata berlinang di dalam matanya. Dia kelihatan akan segera menangis Dia mer
Kening Fiona berkerut. Dia menghela napas. “Camila, maaf sudah merepotkanmu. Lain kali kalau Catherine cari kamu lagi, kamu nggak usah hiraukan dia atau kamu beri tahu aku, kamu itu public figure, susah untuk turun tangan. Aku akan bantu kamu buat beri pelajaran sama dia!”Camila tersenyum.Fiona harus menemani Calvin untuk makan siang. Setelah mengobrol beberapa saat, dia pun meninggalkan tempat.Naomi berpikir sejenak, lalu berkata pada Camila, “Camila, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Kata Kak Fiona, Paman Kevin dan Bibi Lyana suka sama kamu. Mereka ingin jodohin kalian berdua.”Kedua mata Camila seketika terbuka lebar. Dia merasa sangat syok. “Serius?”“Seharusnya serius. Nggak mungkin Kak Fiona bercanda dengan masalah seperti ini.”Camila mengangkat-angkat pundaknya tanda tidak berdaya. “Sepertinya aku akan mengecewakan mereka berdua. Aku dan Dylan nggak mungkin akan bersama. Sekarang aku nggak kepikiran untuk menikah lagi.”Naomi terdiam. Dia juga tidak bisa berkata apa-ap
“Aku sudah unggul sejak kecil. Dari masalah pelajaran ataupun kegiatan di luar pelajaran, aku nggak pernah mengizinkan diriku untuk kalah! Asalkan aku menginginkannya, aku pasti akan mendapatkannya! Aku akan mengerahkan seluruh keinginanku untuk mendapatkannya!”“Lebih baik kamu jangan ikut campur dalam masalahku dengan Dylan, kamu mundur saja, jangan paksa aku!” Camila menyipitkan matanya untuk menatap Catherine. Dia pun tertawa sinis. “Kalau aku nggak mau mundur, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?”Dari kacamatanya, Catherine menatap Camila. “Kamu pasti akan menyesal. Kamu akan merasa sangat menyesal.”Nada bicara Catherine terdengar datar, tetapi terasa sangat menyeramkan. Ketika Camila menatap Catherine, entah kenapa dia malah kepikiran dengan Leon. Mereka semua adalah manusia bermuka 2!Penampilan Leon kelihatan sangat sopan, tapi hatinya sangat beracun! Sementara itu, mengenai si Catherine, penampilannya kelihatan sangat polos dan lembut, tapi terlihat ekspresi kejam di dal
Camila bertanya pada pengawal, “Ngapain dia cari aku?”“Dia nggak bilang.”Setelah terdiam beberapa saat, Camila berkata, “Suruh dia tunggu aku di ruang istirahat. Aku akan segera ke sana.”Panggilan diakhiri. Camila melihat ke sisi Naomi dan juga Fiona. “Calon istrinya Dylan, si Catherine, cari aku.”Terlintas ekspresi bingung di wajah Naomi. “Ngapain dia cari kamu?”Camila mengangkat-angkat pundaknya. “Aku juga nggak tahu. Dia nggak bilang.”Kening Fiona berkerut. “Pasti karena masalah Dylan. Camila, kamu jangan ke sana. Biar aku saja yang pergi menemuinya.”Sekarang kesan Fiona terhadap Keluarga Suryadi tidaklah bagus! Dari insiden itu, dapat diketahui bahwa Keluarga Suryadi sedang memaksa Dylan untuk menikahi Catherine.Semuanya kelihatan seolah-olah Catherine dirugikan dalam masalah ini, tetapi sebenarnya kali ini Dylan telah difitnah!Masalah Dylan diusir dari rumah itu hanya sandiwara saja. Namun, luka yang dia alami itu nyata. Kevin hampir saja tidak membunuh Dylan!Fiona yang
Baru saja Camila berhasil melarikan diri dari tangan Leon, alhasil ….Kejahatan Leon sudah terbongkar, tetapi Camila tetap tidak bisa menghindari terlepas dari ancaman bunuhan di tangan Leon!Kalau bukan takdir, lantas apa?Berhubung semuanya sudah diatur oleh Tuhan, Camila mesti mati di tangan Leon, Camila juga hanya bisa menerima nasibnya saja.Melihat Naomi yang khawatir, Camila pun tersenyum santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“Jangan khawatir. Yang aku katakan tadi hanya hasil yang paling buruk saja. Tidaklah gampang baginya untuk membunuhku! Aku juga bukan kesemek yang bisa ditekan semena-mena! Sekarang Leon memang lagi melarikan diri, keberadaannya memang sudah mendatangkan bahaya untukku, tapi belum pasti adalah kabar buruk! Mungkin Tuhan ingin beri aku kesempatan untuk menghabisinya?”“Waktu itu, kalau aku menghabisinya, aku pasti harus menebus kesalahanku. Jadi, aku terpaksa menusuknya saja untuk meluapkan amarahku!”“Tapi berbeda dengan kali ini. Sekarang dia
Setelah mengakhiri panggilan Caden, Naomi benar-benar merasa tidak tenang. Dia pun pergi ke Vila Anggara dengan membawa alat pelindung diri buatan tangan kelima kakek, serta beberapa salep penyembuh luka.Alat pelindung diri itu dipersiapkan untuk Camila, sedangkan salep penyembuh luka dipersiapkan untuk Dylan.Ketika mendengar suara bel pintu, Camila pergi membuka pintu. Dia kelihatan sangat syok.“Kenapa kamu bisa kemari? Kenapa kamu nggak beri tahu dulu sebelum ke sini?”Belum sempat Naomi berbicara, dia melihat ada Fiona yang sedang duduk di sofa. Fiona juga sedang melihatnya, lalu segera berdiri. “Naomi!”Naomi merasa kaget. “Kak Fiona, kenapa kamu bisa ada di sini?”Fiona menyeka air matanya. “Aku datang untuk lihat Dylan, sekalian lihat Camila. Aku ingin berterima kasih karena sudah menjaga Dylan selama beberapa hari ini.”Naomi tahu Fiona sedang mengandung anak kedua. Dia segera memapah Fiona untuk duduk. “Kita bicaranya sambil duduk saja. Apa kamu baru pulang dari Kota Lodia?”
“Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”