Share

Bab 101

Author: Erlina
Kali ini, Naomi kembali untuk bercerai karena ingin membuatkan akta lahir anak-anaknya. Dia tidak akan membiarkan misinya itu gagal. Lagi pula, jika tidak bercerai dan membuat akta lahir anak-anaknya, dia bisa pergi ke mana? Tanpa akta lahir, anak-anaknya akan kesulitan melakukan apa pun, baik itu bersekolah maupun mendaftarkan asuransi kesehatan.

“Emm, kalau ada kesulitan, kasih tahu aku ya. Biarpun aku bukan tokoh hebat, setidaknya aku sudah tinggal cukup lama di Jawhar. Aku pasti beri sedikit bantuan kepadamu. Kamu nggak usah terlalu sungkan denganku. Meski kita nggak berteman, aku juga pasti akan membantumu demi Camila. Kalau nggak, Camila akan menyalahkanku setelah dia pulang nanti,” ujar Leon.

Naomi tersenyum sopan dan menjawab, “Oke.”

Kebetulan, Caden juga melihat senyuman Naomi itu. Setelah menenangkan Rayden tadi, dia pun menyuruh Yahya pergi menjaga Rayden karena dirinya perlu pergi ke perusahaan.

Saat ini, mobil mereka kebetulan melewati rumah sakit dan sedang menunggu lampu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
harus...Naomi harus bertemu rayden kembali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 102

    Di sisi lain.Setelah meninggalkan rumah sakit, Naomi pun pergi mencari Tiara untuk menjenguk anak-anaknya. Hari ini adalah hari pertama mereka sekolah. Dia pun merasa agak khawatir. Selain itu, dia masih mencemaskan masalah Sanny dan ingin membicarakannya dengan Tiara.Setelah mendengar cerita Naomi, Tiara merasa sangat terkejut dan marah.“Camila bersikap begitu baik terhadap adik sepupunya Leon itu, tapi dia malah mengutuk Camila! Dasar orang nggak tahu berterima kasih! Lagian, apa haknya melampiaskan amarahnya padamu! Cih! Dasar orang nggak tahu diri! Pantas saja ada orang yang bilang, orang yang kasihan juga ada sisi menyebalkannya.”“Sekarang, aku memang kasihan sama dia karena dia sudah kehilangan anaknya. Tapi, coba lihat sikapnya terhadap Camila! Kalau mau jujur, dia memang kualat!” maki Tiara.Naomi mengembuskan napas berat dan menjawab, “Dia memang aneh.”“Apanya yang aneh? Itu namanya nggak punya hati nurani!”“Tiara, apa Camila benar-benar pergi syuting?” tanya Naomi sambi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 103

    Jika setelah tumbuh besar kelak ketiga anaknya dapat bersikap positif dan optimis, juga hidup dengan sederhana dan penuh arti seperti Tiara, Naomi akan merasa sangat gembira. “Sebentar lagi, mereka akan masuk jam istirahat. Apa kamu mau pergi temui mereka?” tanya Tiara.Setelah berpikir sejenak, Naomi menjawab, “Nggak deh. Biarkan saja mereka beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku nggak ganggu mereka lagi.”“Emm. Kalau begitu, tunggu aku sebentar ya. Nanti kita sama-sama pergi makan.”“Kamu bisa makan di luar?”“Bisa dong. Hari ini, aku nggak perlu temani anak-anak waktu jam istirahat. Ada guru lain yang akan melakukannya. Yang penting, aku kembali sebelum pukul 1.30.”“Oke.”Setelah itu, Naomi dan Tiara pun pergi ke kedai makanan kaki lima yang berada di sekitar. Mereka memesan sate, makanan favorit mereka.Saat makan, Tiara bertanya, “Apa pagi ini kamu pergi ke rumah pria berengsek itu?”“Emm. Begitu melihat Rayden, kamu pasti bakal terkejut banget! Tampangnya sama persis dengan B

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 104

    Tiara bertanya dengan terkejut, “Bukannya kamu baru pergi menemuinya pagi ini? Kenapa masih belum sempat berkomunikasi dengannya?”Naomi menghela napas, lalu menceritakan semua kejadian mengenai Rayden yang mengamuk tadi pagi.Tiara bertanya dengan terkejut, “Apa dia punya kecenderungan untuk melakukan kekerasan?”“Orang yang mengidap bipolar memang sangat impulsif. Waktu penyakit mereka kambuh, mereka memang punya kecenderungan untuk melakukan kekerasan. Selain membanting barang, mereka juga bisa melukai diri sendiri.”Tiara terdiam sejenak, lalu berkata, “Biarpun sering berinteraksi dengan anak-anak, yang berinteraksi denganku itu anak-anak yang mentalnya sehat. Aku benar-benar belum pernah bertemu situasi seperti ini.”“Tentu saja kamu nggak pernah ketemu yang seperti ini. Anak-anak yang mentalnya bermasalah biasanya nggak akan masuk sekolah. Mereka kebanyakan menutup diri, juga nggak bersedia berinteraksi dengan orang lain.”“Haih, aku benar-benar berharap semua anak bisa tumbuh de

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 105

    Begitu tiba di rumah, Naomi langsung menyalakan laptop Tiara. Dia mulai mencari informasi yang berkaitan dengan penyakit Rayden karena masih merasa khawatir pada Rayden, entah itu karena Rayden terlalu mirip dengan Braden dan Hayden atau alasan lainnya.Begitu teringat keadaan Rayden saat ini, Naomi merasa sangat gelisah. Ketika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, Rayden bahkan berani mengarahkan garpu ke lehernya untuk mengancam orang. Hal ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa keinginannya untuk bunuh diri sangat kuat. Jika tidak segera diobati, pasti akan timbul masalah besar.Naomi berharap dirinya bisa membantu Rayden sebelum meninggalkan tempat ini. Walaupun tidak dapat membuatnya sembuh total, dia berharap bisa mencegah penyakit Rayden bertambah parah. Sayangnya, dia sama sekali tidak menemukan data yang berguna meski sudah mencari dari pagi sampai malam.Saat Tiara dan anak-anak hampir pulang, Naomi pun menutup laptop dan pergi memasak. Saat mereka pulang, N

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 106

    Naomi bertanya dengan terkejut, “Kamu punya cara? Cara apa?”Braden menjawab, “Berhubung dia gampang marah dan nggak suka berinteraksi dengan orang asing, Mama jangan muncul di hadapannya lagi. Mama biarkan saja dia tahu Mama itu orang baik dan nggak akan melukainya. Setelah dia punya kesan baik terhadap Mama, Mama baru dekati dia lagi.”Naomi berpikir sejenak dan merasa kata-kata Braden masuk akal. Hanya saja ....“Kalau nggak bertemu dengannya, bagaimana Mama bisa membuatnya tahu Mama ini orang baik?”“Mama bantu saja dia secara diam-diam atau berinisiatif untuk tunjukkan niat baik. Contohnya, Mama bisa buatkan makanan kesukaannya atau belikan mainan kesukaannya, lalu suruh keluarganya untuk memberikannya padanya.”“Tapi, aku nggak tahu apa makanan atau mainan favoritnya. Menurut cerita keluarganya, dia sama sekali nggak tertarik pada apa pun selain hal-hal yang berhubungan dengan mamanya.”“Nggak apa-apa. Dengan menunjukkan niat baik, dia akan tahu Mama nggak punya niat buruk terhad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 107

    Naomi tersenyum makin lebar. Putranya ini benar-benar pengertian. Naomi mencubit pipi Braden dengan penuh kasih sayang sambil berkata, “Kamu itu anak yang paling tampan di dunia. Kalau memang mau, kamu pasti bisa populer dan jadi bintang cilik top dalam negeri kapan saja.”“Tapi, menjaga kalian adalah tanggung jawab dan kewajiban Mama. Berhubung sudah melahirkan kalian, Mama pasti akan membesarkan kalian dengan baik. Jangan khawatir, meski keadaan kita saat ini kurang bagus, Mama akan bekerja keras. Kelak, kita pasti bisa hidup lebih baik.”Memberikan kehidupan yang baik kepada ketiga anaknya merupakan impian terbesar Naomi.Braden diam-diam menghela napas dalam hati. Kenapa ingin memberikan uang kepada ibunya begitu sulit? Ibunya yang polos ini sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk melakukannya.“Kenapa ekspresimu begitu? Apa kamu nggak percaya sama Mama?”Braden buru-buru menggeleng dan menjawab, “Bukan. Dalam hati kami, Mama itu seorang pahlawan wanita! Mama sangat hebat da

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 108

    Pada saat yang sama, di Kompleks Sunia.Caden sedang duduk di sisi tempat tidur dan berbicara dengan Rayden.“Apa kamu nggak suka sama Bibi tadi pagi?”“Nggak suka!”“Tapi, dia itu orang yang direkomendasikan Paman Robbin. Demi mencarinya, Paman Robbin sudah menghabiskan banyak energi. Kamu juga tahu Paman Robbin sangat menyayangimu .... Demi Paman Robbin, apa kamu bisa membiarkannya datang lagi dan menjagamu selama beberapa hari?”“Nggak bisa!”“Kalau kamu mengusirnya dengan begitu saja, Paman Robbin akan sedih.”Rayden menatap Caden dengan kening berkerut dan bertanya, “Yang akan sedih itu Paman Robbin atau kamu?”“Hmm?”“Dia itu orang yang dicari Paman Robbin atau kamu?”Caden pun terdiam. Kemudian, Rayden tiba-tiba bertanya lagi, “Kamu menyukainya?”Caden menjawab dengan ekspresi muram, “Nggak!”“Kalau begitu, kenapa kamu bersikap begitu baik terhadapnya?”“Aku bersikap baik terhadapnya?”“Pagi ini, kamu juga mengantarnya turun. Bibi Jessica itu penyelamatku, tapi kamu nggak pernah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 109

    Keesokan harinya.Pada pukul 5 dini hari, ponsel Caden tiba-tiba berdering dan membangunkannya. Dia mengambil ponsel dari meja samping tempat tidur dengan kening berkerut. Awalnya, dia mengira ada masalah pekerjaan yang mendesak. Setelah melirik layar ponsel, dia baru tahu bahwa yang menelepon ternyata adalah Naomi. Seluruh rasa kantuknya pun seketika sirna.Caden duduk bersandar di kepala tempat tidur, lalu menatap layar ponselnya dengan bingung untuk sesaat. Apa Naomi salah menelepon?Saat Caden merasa bingung, ponselnya pun berhenti berdering, tetapi segera berdering lagi pada detik berikutnya ....Berhubung Naomi menelepon lagi, itu berarti Naomi bukan salah menelepon. Caden pun mengerutkan keningnya dan menjawab telepon. Sebelum dia sempat berbicara, Naomi sudah terlebih dahulu berkata, “Turun dulu.”“Hmm?”“Aku suruh kamu turun dulu. Aku ada di bawah rumahmu.”“Buat apa kamu datang ke rumahku?”“Turun dulu. Jangan sampai ketahuan Rayden.”Caden pun terdiam, lalu turun dari tempat

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1330

    “Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1329

    “Astaga! Aku hampir terlambat. Aku nggak ngobrol lagi sama kamu. Aku mesti segera absensi. Mengenai masalah anak-anak, kamu nggak usah khawatir. Ada aku yang akan menjaga mereka.”Usai berbicara, Tiara menyapa Caden, lalu buru-buru berlari ke dalam taman kanak-kanak.Naomi menghela napas panjang, kemudian mengesampingkan pemikirannya.…Beberapa hari berikutnya, hari-hari dilalui dengan sangat nyaman.Anak-anak sibuk ke sekolah, Joseph dan Maria sibuk merenovasi rumah baru. Caden sibuk bekerja, sedangkan Naomi berusaha untuk meneliti pengetahuan pengobatan tradisional.Beberapa hari kemudian, di bawah kendali Robbin, obat penawar racun berhasil diteliti oleh Anton.Semua orang di dunia pengobatan bersorak kegirangan. Tidak ada yang mencurigai Nenek dan juga Naomi. Hasil akhir seperti ini sangatlah bagus, juga adalah hasil yang diinginkan mereka.Setelah mengantar anak pulang ke rumah, Naomi berencana lanjut meneliti ilmu pengobatan tradisional. Tiba-tiba dia malah menerima panggilan da

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1328

    Caden takut Naomi akan menyalahkannya!Naomi memiliki prinsip dalam soal mendidik anak. Dia pasti menyayangi anak-anak, tapi tidak memanjakan mereka.Naomi juga sakit hati ketika melihat anak-anaknya menangis. Namun, Naomi tidak akan memanjakan mereka hanya karena mereka menangis.Nantinya anak-anak akan tumbuh menjadi orang berguna atau orang tidak berguna, semua itu tergantung pada pendidikan dan bimbingan orang tua.Caden, Joseph, dan Maria berdiri di samping, menatap Naomi yang sedang menenangkan si kecil. Hanya saja, tidak ada yang berani mengutarakannya.Suara Naomi paling besar dari keluarga mereka, terutama dalam soal pendidikan anak-anak. Naomi memiliki suara yang besar!Untung saja Naomi mempelajari psikologis anak, apalagi dengan bantuan Braden, Hayden, dan Jayden, akhirnya Baby pun menenangkan dirinya.Baby masih terisak-isak. “Kalau begitu … Mama mesti ingat, ya. Jangan lupa untuk jemput aku.”“Emm! Mama nggak bakal lupa. Mama janji!”“Mama … Mama mesti datang awal untuk j

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1327

    Saat Naomi dan Caden meninggalkan rumah sakit, waktu sudah subuh.Kondisi Anton sudah membaik. Dia hanya pingsan karena emosi tinggi saja. Ada Robbin yang sedang merawatnya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Naomi baru membaca pesan dari Camila. Pesan itu dikirim Camila pada setengah jam lalu.Tiara sudah tidur. Camila menyuruh Naomi untuk segera istirahat setelah urusannya selesai. Naomi tidak perlu khawatir. Demi tidak mengganggu waktu istirahat Naomi, juga mempertimbangkan anak-anak akan sekolah besok pagi, Naomi pun tidak kembali ke Vila Anggara. Dia langsung menyuruh Caden untuk mengendarai mobil pulang ke rumah.Saat di perjalanan, Naomi melihat ke luar jendela dengan menghela napas panjang.Caden bertanya, “Apa kamu merasa penat?”“Bukan ….” Naomi menghela napas panjang lagi, lalu melihat ke sisi Caden dan berkata, “Tiba-tiba aku memahami Nenek. Pantas saja Nenek sudah setua itu, tapi masih saja khawatir dengan perkembangan dunia pengobatan. Sekarang boleh dikatakan Pak Anton me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1326

    Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1325

    Naomi melihat ke sisi Anton yang mengerutkan keningnya, dia pun berkata, “Kalau aku dibuktikan bersalah, aku juga bersedia untuk menerima hukuman. Aku akan terima semua hukuman yang mesti aku tanggung. Aku juga nggak akan biarkan Caden dan ayahku untuk memperbesar masalah!”Anton menatap Naomi dengan ekspresi kalut. Dia mengerti Naomi bisa berbicara seperti ini supaya dia bisa menunjukkan sikapnya.Tatapan Anton ketika melihat cucu perempuannya kelihatan ragu. “Salvia, masalah ini sangat serius. Kalau sampai kamu berbohong, kamu pasti akan menerima hukuman. Kakek nggak akan membelamu! Kakek tanya sekali lagi, apa kamu berbohong?” Anton langsung bertanya secara langsung.Sengaja menyebar virus ke tim medis adalah perbuatan yang sangat keji! Perbuatan itu bukan hanya merugikan tim medis, bahkan akan mengancam keselamatan negara.Bagaimanapun juga, jika sampai virus itu tersebar, manusialah yang akan menjadi korbannya. Seandainya Salvia tidak berbohong, riwayat Naomi pun akan berakhir! Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1324

    Naomi menghela napas panjang. Namun begitu kepikiran soal virus, perasaannya pun terasa tertekan. Sebab, di hadapan virus, nyawa manusia sangatlah lemah!Meskipun bisa diobati, kondisi tubuh juga sudah rusak. Saat terinfeksi virus, mereka akan merasa sangat menderita. Setelah sembuh, tetap ada risiko efek sampingnya.Naomi kepikiran lagi dengan kabar monyet-monyet yang membawa virus dan melarikan diri dari Negara Amuriko baru-baru ini, membuatnya merasa marah sekaligus pusing.Ada orang yang menghormati kehidupan, tetapi ada juga yang menginjak-injaknya!Naomi menoleh ke Caden dengan sikap tegas, “Kalau situasinya sulit diatasi, jangan lagi menyembunyikannya dariku. Bagaimanapun juga, kita nggak boleh membiarkan Salvia naik ke posisi itu!”Naomi lebih memilih identitasnya terbongkar daripada membiarkan Salvia menjadi ketua Asosiasi Medika!Jika setelah Anton pensiun nanti, tidak ada yang pantas menggantikan posisi beliau, Naomi lebih memilih untuk menduduki posisi itu sendiri!Sebab, S

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1323

    “Apa yang terjadi?” tanya Caden.Robbin berkata dengan gusar, “Naomi nggak bisa terlepas dari masalah virus! Salvia memang sudah gila! Dia malah lapor polisi. Katanya Naomi sengaja meracuni mereka. Polisi sudah memulai pemeriksaan. Nggak lama kemudian, seharusnya Naomi akan ditelepon.”Raut wajah Caden berubah serius. “Mereka lapor Naomi ke polisi?”“Emm!”“Apa dia punya bukti?”“Katanya ada, tapi mengenai bukti apa yang ada di tangannya, aku juga nggak tahu. Dia sangat mewaspadaiku.”“Aku mengerti.”Baru saja Caden memutuskan panggilan, Naomi pun menerima panggilan dari pihak kepolisian ….Pada jam 7 malam, mereka sekeluarga kembali ke kota.Joseph dan Maria telah mengetahui Naomi sedang ada urusan. Mereka pun membawa anak-anak pulang untuk beristirahat.Naomi membawa Tiara untuk mengobati kakinya, lalu mengantarnya ke rumah Camila. Saat di perjalanan, Camila mengirim pesan kepadanya.[ Tiara nggak berhenti menangis. Apa Andrew nggak akan kembali lagi? ]Naomi mengerutkan keningnya, l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1322

    Andrew terdiam sejenak, lalu menyimpannya.Tiara segera berkata, “Kalung itu sudah aku pakai dari kecil. Kalung itu sangat penting bagiku. Jangan sampai kamu menghilangkannya! Kamu mesti balikin ke aku! Setelah misimu selesai, kembalilah, lalu kembalikan kalung itu kepadaku!”Andrew tidak menjawab. Dia menutup pintu mobil dengan paksa. Mesin mobil dinyalakan. Mobil pun melaju pergi. Andrew memang dingin dan tidak punya hati!Setelah mobil menjauh, Andrew baru mengintip melalui kaca spion tengah. Saat ini, Tiara masih berdiri di tempat dengan menangis. Dia kelihatan mirip dengan anak-anak saja.Kening Andrew berkerut. Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat kalung di telapak tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.Saat meninggalkan arena ski, kebetulan Andrew bertemu dengan para gadis yang menindas Tiara.Mereka sudah melepaskan perlengkapan ski, bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.Mereka semua mengenakan pakaian yang norak dengan rambut yang dicat dengan warna norak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status