Share

Seutuhnya

Hendra terpana. Mulutnya bahkan sedikit terbuka. Tidak menyangka sama sekali kata itu akan keluar dari mulut Vira. Bukankah selama ini istrinya itu gigih berjuang untuk mendapatkan perhatiannya? Sudah menyerahkah?

"Ayo kita bercerai." Sekali lagi Vira bersuara saat dilihatnya Hendra masih terdiam.

"Jangan bercanda, Vir. Aku tidak suka kau berbicara yang aneh-aneh!" Hendra menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa.

"Aku serius. Biar aku yang berbicara pada Mama."

Hendra menoleh pada Vira. Sedikitpun tidak terlihat raut bercanda dari wajah datar itu.

"Vir."

"Untuk apa mempertahankan pernikahan ini, Mas?"

"Jangan sekarang! Beri aku waktu."

"Waktu untuk apa? Kalau kau khawatir dengan mama, biar aku yang membereskannya." Vira beranjak berdiri.

"KUBILANG BERI AKU WAKTU!" Hendra berdiri dan langsung menghalangi langkah Vira yang menuju pintu kamar.

"Waktu untuk apa? Kita hanya membuang waktu sia-sia! Minggir! Biar kita selesaikan hari ini." Vira berusaha menerobos Hendra.

"VIRA!"

"Kau pikir a
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status