Share

Delapan Belas

Aku memilih segera pulang ke rumah tanpa minta dijemput oleh Bapak. Semua orang nampak aneh melihat kedatanganku. Tatapan mereka penuh tanya.

"Ada apa? Ada yang salah dengan penampilanku?" tanyaku kebingungan pada Salsa.

"No..., gak ada sih, cuman..., kaka bilang mau ke salon tapi penampilan kaka malah kusam sekali. Padahal kami di sini sudah tak sabar ingin melihat perubahan kaka setelah dari salon," ungkap Salsa sembari terkekeh, menertawaiku.

"Kakak ke salon mana sih, sampai jadi kusam dan kucel kayak gitu?"

Sial, aku tak memikirkan ini sebelumnya. Nampaknya aku tak lihai dalam berbohong karena malah seperti ini jadinya.

"Jadi ... kakak sebenarnya pergi kemana tadi?" selidik Salsa penasaran.

"Tadi ... salonnya penuh, jadinya kakak ngadem aja di taman. Refreshing," jawabku sekenanya.

"Selama itu? Kakak tahu, Bapak begitu khawatir, untung saja di sini banyak kerjaan jadi aku bisa mengalihkannya,"

"Jangan bilang-bilang Bapak dan Ibu, ya! Semoga saja mereka tidak curiga," pintaku pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status