Share

Bab 15

"Furi, cepetan ganti baju nanti kamu masuk angin." Dewa berteriak.

Sekilas kulihat dia asyik di depan lemari, sepertinya sedang memilih pakaian. Berarti dia tidak mengetahui kedatangan Nindi ke sini. Aman. Akan kumainkan rencanaku selanjutnya. Kemudian, kututup pintu sedikit agar Dewa tidak mencurigaiku.

"Kenapa, Mbak Cantik? Kaget?" Aku makin melebarkan bibir seraya menatapnya intens.

"Udahlah, Mbak Cantik. Gak usah terlalu berharap sama Dewa. Mau berharap Dewa cerai sama aku? Dewa itu tentara, gak semudah membalikkan telapak tangan. Ada aturan di dalam instansinya. Kalau pun aku gak hamil dan dituduh mandul, pasti bakal ada pemeriksaan yang membuktikan. Mending jalani hidup Mbak Cantik dengan baik dan segera move on," lanjutku gamblang. Aku berbicara sudah tak memakai basa-basi.

"Jangan mimpi kamu. Istri sementara aja belagu. Sampai kapan pun Dewa akan tetap jadi milikku. Awas, aku mau masuk." Nindi mendorongku sejenak, lalu hendak menyerobot ke kamar.

Namun, segera kucegah. "Maaf,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status