Share

Mencoba Tak Peduli

"Makasih penjelasannya. Tapi, saya udah nggak peduli!"

Aku berlalu meninggalkannya yang masih berdiri mematung di tempat.

Apa pun penjelasan yang terlontar, pergi tanpa kepastian selama lebih dari lima tahun bukan sesuatu yang patut dimaklumi. Dan lagi, entah kenapa firasatku mengatakan bahwa penjelasan Bapak dan Ibu akan jauh lebih kuat daripada alasan Mas Ali. Bisa jadi ada yang janggal di balik lamaran kedua yang dia ajukan setelah sebelumnya meminta waktu empat tahun untuk menyelesaikan study.

Kupercepat langkah menaiki tangga dengan piring berisi nasi di tangan. Sesampai di kamar, kuempaskan tubuh di samping Mas Fariz yang tengah memainkan ponsel, lalu menyodorkan piring yang tadi.

Lelaki itu menatapku kebingungan.

"Cuma nasi? Lauknya mana?"

Aku menepuk dahi. Karena kehadiran Mas Ali, dan obrolan yang cukup menguras emosi tadi, aku sama sekali tak ingat dengan lauk yang seharusnya menjadi teman nasi.

Karena tak mau mengambil risiko bila balik ke bawah, dan lelaki itu masih ada di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
paijah08771622
asli ketawa mulu bawaannya klo di cerita suci dn suami bongsornya
goodnovel comment avatar
Ria Wati Riawati
cerita nya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status