Nabila membakar surat rahasia itu. Cahaya api menerangi matanya, seolah-olah api amarah menyala, bagai api neraka yang siap melahap segala kejahatan begitu waktunya tepat."Selir Terhormat sangat licik dan mahir memanipulasi orang. Mulai dari Qairun hingga Tejo, bahkan jika ketahuan, mereka lebih memilih mati daripada mengkhianatinya.""Jadi dalam kasus para bandit, kita hanya bisa mencurigainya, tapi tidak bisa menemukan bukti nyata. Kaisar memilih untuk percaya pada Selir Terhormat, itu wajar saja.""Yang harus kita lakukan adalah melengkapi bukti kejahatannya sedikit demi sedikit.""Tetesan demi tetesan akan menjadi sungai. Kali ini adalah orang suruhan itu dan nanti masih akan ada orang lain.""'Suatu saat nanti, jika bukti sudah lengkap, Selir Terhormat tidak akan bisa mengelak lagi.""Saat itu, Kaisar tidak akan bisa lagi melindunginya."Ini lebih memakan waktu daripada langsung membunuhnya.Tapi, jika membiarkannya mati dengan mudah. Pertama, itu tidak akan menghilangkan rasa be
Paviliun Dharma Senja.Mirna duduk di dalam ruangan tertutup. Jendela dan pintu tertutup rapat, ruangan dipenuhi asap dupa yang membuatnya sulit membuka mata dan sesak napas.Cindy tiba-tiba memanggilnya ke istana, katanya ada hal penting yang ingin ditanyakan.Namun, Mirna malah ditempatkan sendirian di ruang tertutup, dan para pelayan menyalakan dupa di berbagai sudut ruangan. Dengan alasan untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan energi.Namun, wanginya jelas seperti dupa murahan.Sudah satu jam berlalu, ruangan itu dipenuhi asap.Mirna benar-benar tidak tahan dengan asap itu.Dia mencoba membuka jendela sendiri, tapi jendela itu terkunci rapat seolah-olah dikunci dari luar.Kemudian dia berjalan ke pintu.Dia mendorong pintu.Pintu pun tidak bergerak.Hatinya tidak tenang.Mungkinkah dia terperangkap di sini?Keringat dingin membasahi punggungnya.Apa yang ingin dilakukan Selir Terhormat?"Uhuk ... Uhuk ...."Aroma dupa yang menyengat itu tidak bisa hilang, seperti asap di tempat
Para pengawal Paviliun Dharma Senja menghalangi pintu masuk."Ampun, Yang Mulia Ratu! Selir Terhormat telah mengeluarkan perintah, saat ini sedang menjamu tamu istimewa, siapa pun tidak diperkenankan ...."Ucapannya terpotong oleh tatapan tajam Nabila yang sedingin es."Jika tidak ingin mati, minggirlah!"Saat itu, dari dalam paviliun terdengar suara anggun dan menawan."Apakah Ratu sudah tiba?""Mohon maafkan Hamba yang sedang terbaring sakit, sehingga tidak dapat menyambut secara langsung.""Kalian ini benar-benar tidak memiliki mata, bahkan Ratu pun berani dihalangi?""Nanti akan kuhukum kalian semua!"Kemudian, para pengawal pun menyingkir lalu memberi hormat kepada Nabila."Ratu, silakan."....Di dalam ruangan.Pertama kali yang dilihat Nabila adalah ibunya.Tidak lama kemudian, pandangannya tertuju pada Cindy yang tengah duduk di singgasana. Senyum menghiasi wajahnya, tapi tatapan matanya setajam ular berbisa."Ratu, Hamba sedang meminta petunjuk pada Nyonya Mirna tentang cara m
Permaisuri Agung adalah nenek dari Kaisar. Bertahun-tahun dia mendalami ajaran Buddha dan menjalani kehidupan spiritual dengan tenang, lebih sering tinggal di Gunung Junga, dan jarang sekali kembali ke istana kekaisaran.Bahkan saat pernikahan Kaisar dan Ratu, Permaisuri Agung tidak menghadirinya.Selama empat tahun Permaisuri Agung tinggal di istana, Cindy hanya bertemu dengannya dua kali.Permaisuri Agung dikenal sebagai orang yang sangat pemilih. Meskipun mendalami ajaran Buddha, dalam berhubungan dengan orang lain, dia sangat keras dan kritis, hingga bahkan Ibu Suri merasa gentar setiap kali bertemu dengannya.Jika dia mengetahui bahwa Ratu bukan lagi perempuan yang sempurna, pasti dia akan murka bagaikan petir, dan tak ragu untuk memerintahkan Kaisar menceraikannya."Saat mendengar bahwa Cindy hendak memohon bantuan dari Permaisuri Agung, Cristal tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya."Nyonya, apakah ini keputusan yang tepat?""Permaisuri Agung memiliki kesan yang tidak baik den
Di Paviliun Dharma Senja, matahari baru saja terbenam, dan luka Cindy mulai terasa nyeri.Rasa sakit itu membuatnya mengerang, setiap tarikan napas seolah akan merobek lukanya lebih dalam."Sakit sekali!"Tak lama kemudian, Cindy pun kehilangan kesadaran akibat rasa sakit yang tak tertahankan.Keringat bercucuran di dahi, dia memegang erat tangan Cristal, sambil meluapkan kemarahannya."Obat! Cepat berikan obat untuk mengurangi rasa sakit ini! Apakah kamu ingin aku mati karena rasa sakit ini?"Cristal segera berusaha menenangkan. "Nyonya, tabib sudah mengatakan hanya dengan mengeluarkan Serbuk Pemegang Sukma, Anda baru bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Mohon bersabarlah, Nyonya."Cindy yang seperti ini juga membuat Cristal sangat menderita.Setiap kali, lengannya selalu terluka karena cengkeraman Cindy.Rasa sakit itu sulit untuk ditahan.Setengah jam kemudian, Cindy terkulai lemah dan bersandar di tepi ranjang.Cristal dengan hati-hati memberikan obat.Namun, begitu tangann
Paviliun Kencana.Sudah menunjukkan jam 10.30 tengah malam, tetapi di dalam ruangan hanya ada Yohan seorang diri.Dia pun mulai kehilangan kesabaran.Ketika itu dia melihat seseorang datang, kerutan di dahinya mulai melunak."Apakah kali ini ada yang mengikutimu lagi?" tanyanya dengan sengaja.Sebelumnya, dia terlambat selama dua puluh menit karena Korin dari Paviliun Dharma Senja mengikutinya menuju Paviliun Kencana. Dia membereskan orang tersebut terlebih dahulu, jadi bisa dimaklumi.Lalu, bagaimana dengan malam ini?Nabila mengeluarkan sepasang jarum perak dan menyebarkannya di atas meja."Tiba-tiba ada urusan," jawabnya dengan nada acuh tak acuh.Kemudian, dia langsung bicara ke intinya."Silakan lepas pakaian Anda."Yohan menatapnya dengan tajam tanpa menuruti perintahnya.Nabila yang membelakangi Yohan saat mengemas. Saat menoleh, dia melihat Yohan masih tidak melakukan apa yang diperintahkan."Kenapa Anda tidak melepas pakaian?" tanyanya.Tatapan Yohan semakin tajam."Sepertinya
"Huk ... uhuk ...." Nabila terjatuh ke tanah, alas sepatunya menciptakan goresan hitam di permukaan.Tangannya menutupi bagian bawah tenggorokannya, berusaha memukul-mukul agar pil itu bisa keluar.Namun, usahanya sia-sia.Yohan dengan mantap mendarat di hadapnya, jubahnya tertiup angin membuat sosoknya tampak misterius.Matanya yang dingin menatapnya dengan dalam."Aku tahu kemampuanmu tidak biasa.""Racun Samar akan bereaksi setiap sepuluh hari.""Jika kamu dapat mengakupunktur secara teratur, aku akan memberimu penawarnya tepat waktu."Tatapan Nabila menjadi sangat tajam."Tindakan yang tidak perlu."Dia tidak mengatakan tidak akan membantunya menawarkan racun, hanya saja dia terlalu curiga.Jika bukan karena untuk menjaga stabilitas negara Naki, dia pasti tidak akan bersikap toleran.Segera setelah itu, Nabila pergi dan meninggalkan Paviliun Kencana.Dafka yang ingin mengejarnya, tetapi dihalangi oleh Yohan."Biarkan dia pergi."Sekarang dia telah teracuni, tidak perlu khawatir di
Permaisuri Agung tiba-tiba kembali ke istana, membuat suasana di dalam istana menjadi tegang dan penuh kecemasan.Istana Giok.Ibu Suri merasa menjadi lebih tegang dari biasanya."Kenapa dia bisa tiba-tiba kembali ke istana?"Jika Permaisuri Agung ingin kembali, setidaknya dia harus memberitahukan sebelumnya setengah bulan. Pada hari kedatangannya, seharusnya ada rombongan untuk menyambutnya. Namun kali ini, kedatangannya terasa terburu-buru, seolah ada urusan mendesak yang harus ditangani.Ibu Suri tidak bisa tidak bertanya-tanya, apakah dia telah melakukan kesalahan yang membuat "Orang Tua" itu kembali?Bibi Asih mencoba menenangkan."Nyonya, jangan panik. Katanya setelah sampai, Permaisuri Agung ingin segera bertemu dengan Ratu. Sepertinya ini tidak ada hubungannya dengan Anda."Ibu Suri merenung sejenak, "Sesuai kebiasaannya, setelah kembali ke istana, dia akan beristirahat sehari sebelum membiarkan para junior untuk menghormatinya. Sangat jarang dia memanggil seseorang pada hari k
Begitu masuk ke Ruang Kerja Istana, Nabila melihat bahwa Melvin berlutut di sisi kaki Yohan sambil menangis terisak-isak.Adegan itu sungguh "indah" sampai membuat Nabila enggan melihatnya.Begitu melihat Nabila, Melvin langsung menyampaikan keluhannya.Intinya, Melvin ingin menikahi seorang wanita bernama "Tania".Yohan memberi tatapan tak berdaya pada Nabila. Dia menyerahkan keputusan ke tangan Nabila.Nabila tampak tenang. Tidak ada sedikit pun kemarahan di wajahnya.Nabila juga tidak memarahi Melvin.Terhadap pernikahan itu, Nabila tidak menyetujui, juga tidak menolak."Bangun dulu," ucap Nabila dengan cuek dan tatapan mata tajam.Melvin menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak akan berdiri sebelum kalian setuju denganku!"Nabila menyeringai."Dasar budak cinta.""Kalau begitu, masalah ini justru gampang."Mata Melvin berbinar. "Bagaimana?"Tatapan mata Nabila dingin dan tegas."Keluarga Feno adalah keluarga ternama. Aturan leluhur tidak boleh ditentang.""Solusi satu-satunya yang b
Yohan memutuskan untuk membawa Nabila ke Gunung Westine. Mereka akan berangkat dalam waktu dekat.Yohan menugaskan Pangeran Rio untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan memerintahkan beberapa menteri besar untuk membantunya.Pada saat yang sama, daftar nama pejabat yang dikirim ke daerah sudah keluar. Ada nama Nadif.Sementara itu, surat yang Nadif kirim kepada Mirna tidak kunjung mendapat balasan.Nadif sangat cemas karena hal itu.Akan tetapi, pada saat ini, ada orang yang membuat masalah lagi.Melvin datang dan bertanya dengan panik,"Ayah! Ayah! Katanya Ayah akan dikirim ke daerah! Seperti apa Kota Gido itu? Apakah Ayah akan kembali?"Nadif marah hingga menampar kepala Melvin."Menurutmu, Ayah akan kembali atau tidak?"Dasar anak durhaka!Melvin memegang kepalanya dengan sedih. "Kenapa Ayah memukulku? Aku hanya sekadar tanya. Tentu saja aku berharap Ayah bisa segera kembali. Aku akan menikah ....""Menikah?" Nadif termangu.Nadif berpikir, Melvin memang sudah seharusnya menikah.N
Nabila menerawang ke tempat jauh. Lalu, dia memberi perintah pada Baron."Kalau ada situasi di Kota Gido, langsung laporkan padaku. Selain itu, kirim beberapa orang ke Provinsi Zenas untuk melindungi ibuku dan Nadine. Jangan biarkan siapa pun mengganggu mereka."Baron memberi hormat dan menyahut,"Baik, Yang Mulia!"Yang Mulai memiliki pikiran yang lebih matang."Yang Mulia, ada satu hal lagi. Kondisi Pemimpin Kerajaan Puanin makin parah. Sepertinya hanya punya waktu dua atau tiga bulan lagi.""Kerajaan Suari dan Kerajaan Sahara yang baru saja mereka kalahkan sedang menyusun rencana rahasia untuk melawan. Kerajaan Puanin tidak lagi damai."Pemimpin Kerajaan Puanin adalah seorang wanita pendekar. Kerajaan Puanin pasti akan dilanda kekacauan setelah kematiannya. Hal itu sangat disayangkan oleh Nabila.Akan tetapi, kelahiran, penuaan, penyakit, dan kematian tidak bergantung pada kehendak manusia.Nabila hanya bisa mengupayakan yang terbaik dalam mencari Teresia untuk memenuhi penyesalan P
Fiona menjadi gelisah. Tebersit kekesalan dalam tatapan matanya.Fiona telah menyiapkan parasit cinta untuk Yolo. Begitu diberikan pada Yolo, Yolo akan bergantung padanya.Fiona telah melakukan banyak upaya, tetapi parasit cinta malah menghilang!Kesempatan seperti malam ini tidak banyak. Ide pertama gagal, maka Fiona memikirkan ide lain.Cekoki Yolo sampai mabuk!Lakukan sekarang.Fiona mulai membangkitkan suasana.Fiona mengusulkan, "Tidak seru kalau hanya minum arak seperti ini. Bagaimana kalau tambahkan permainan?""Baik!" Randi sangat setuju.Kemudian, mereka memainkan permainan.Fiona ingin mencekoki Nabila arak, tetapi dia sendiri malah minum beberapa gelas arak berturut-turut.Perhatian Fiona tertuju pada Nabila sehingga tidak memperhatikan bahwa Pangeran Rio yang duduk di samping mulai merah wajahnya. Pangeran Rio gerah dan gelisah, dan terus ingin mendekati Fiona....Di luar ruangan.Yohan melihat bahwa orang-orang di dalam minum arak sepanjang waktu. Dia khawatir Nabila aka
Di penginapan di wilayah timur Kota Zordo.Fiona sudah memesan ruangan pada sebelumnya. Dia menunggu Nabila datang.Alhasil, James dan teman-temannya datang lebih dulu.James sepertinya mengetahui motif tersembunyi Fiona. Dia langsung memperingatkan Fiona begitu duduk."Dengar-dengar, kamu awalnya ingin mengajak Yolo saja?""Fiona, karena kita adalah teman, aku harus katakan sesuatu.""Identitas Yolo sudah tidak sama dengan sebelumnya. Kamu harus berpikir dengan baik sebelum bertindak."Fiona tampak tenang. Dia mengalihkan topik."Sebaiknya kamu khawatirkan dirimu. Sekarang, 'jaring laba-laba' hasil rekayasa Keluarga Kirta sudah menjadi populer. Ada banyak orang yang ingin mencarimu. Kerajaan-kerajaan lain sudah mengumumkan pencarian berhadiah terhadapmu. Kaisar Namrian juga ingin mengajakmu ke Klan Namrian. Kepopuleran berbanding lurus dengan masalah, 'kan?"James tersenyum dengan percaya diri dan santai."Mereka belum tentu bisa menangkapku."James tidak mendapat julukan pesilat nomo
Mirna buru-buru memberi penjelasan pada Marisa yang salah paham."Tidak, tidak, kamu salah paham. Bukan aku, tapi Ratu. Aku menginginkan obat itu untuk Ratu."Mustahil Nadine dapat mempunyai anak.Akan tetapi, Nabila masih memiliki harapan.Sebagai ibu, Mirna tidak dapat melakukan sesuatu untuknya di saat Nabila masih kecil. Sekarang, Mirna sudah terbebas dari segala belenggu dan akhirnya dapat melakukan sesuatu untuk putri-putrinya.Meskipun Mirna hanya sendiri, tidak punya pemahaman tentang ilmu pengobatan, dan bertenaga kecil, Mirna punya sepasang kaki yang dapat berkelana di seluruh negara, juga punya mulut yang bisa menanyai semua tabib genius.Warga Provinsi Zenas juga mendengar kabar bahwa ratu keguguran selama perang berlangsung dan tidak dapat hamil lagi.Marisa merenung sejenak, lalu berucap dengan waswas."Fisik setiap orang berbeda. Harus didiagnosis dulu untuk bisa mengobati penyakit Yang Mulia Ratu secara akurat.""Jadi, aku tidak bisa memberi kepastian untuk saat ini.""
Meskipun Meisi berhasil menemukan konde giok, dia tidak tahu apa rahasia yang ada di baliknya.Meisi hanya ingat bahwa ayah dan ibu mengatakan konde giok itu sangat penting.Jika tidak, Meisi pasti sudah membuangnya sejak lama.Sekarang, pemerintah mengadakan pencarian berhadiah untuk konde giok itu. Itu pasti bukan barang biasa.Meisi pun berangan-angan ....Di sampingnya, Jaila menggerutu.Apa gunanya konde giok itu? Itu tidak dapat membantunya menjadi selir kaisar."Kita kembali ke Kota Zordo besok!" Meisi sangat mementingkan separuh konde giok itu. Dia secara khusus menyimpannya ke dalam kotak cantik.Jaila sudah tidak sabar ingin kembali ke Kota Zordo.Jaila bertanya dengan cemberut,"Ibu sudah menemukan cara untuk berbaikan dengan Ayah?"...Di Kota Zordo.Perjamuan Musim Gugur sedang diadakan di istana.Kaisar dan ratu duduk di atas panggung, memandangi semua pejabat.Perjamuan Musim Gugur kali ini sangat ramai. Kaisar secara resmi memberi penghargaan pada para pejabat yang tela
Di Ruang Kerja Istana.Usai memberi laporan, Pangeran Rio mengutarakan kekhawatirannya."Kaisar, Kerajaan Jaming dengan spontan setuju untuk memberikan kompensasi berupa tanah. Pasti ada motif tersembunyi. Dengar-dengar, ada sejumlah besar pengungsi dari Kerajaan Jaming yang sedang menuju ke wilayah selatan akhir-akhir ini. Itu adalah kota baru yang akan menjadi wilayah Negara Naki.""Kalau Kerajaan Jaming sengaja melakukannya, Negara Naki akan menemui banyak kesulitan dalam mengelola kota-kota itu di masa mendatang."Yohan mengangguk dengan tenang.Yohan juga sudah mendengar tentang itu.Tidak hanya Kerajaan Jaming, kerajaan-kerajaan lain juga menirunya.Mereka mengungkapkan motif mereka secara terbuka.Akan tetapi, itu lebih baik daripada mereka mengambil tindakan secara diam-diam sehingga tidak dapat diantisipasi.Masalah-masalah yang dihadapi Negara Naki saat ini adalah masalah yang terlihat, yaitu migrasi pengungsi.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Ada banyak hambatan dalam
Nadif keluar dari istana dengan linglung. Wajahnya pucat dan kakinya lemas.Nadif ingin memohon ratu untuk jangan menugaskannya ke daerah.Akan tetapi, ratu menolak untuk menemui Nadif.Sepulangnya ke Kediaman Feno, Nadif jatuh sakit."Aku ayah kandungnya! Kenapa dia bisa begitu kejam?"Pengurus kediaman mengusulkan, "Tuan, Yang Mulia Ratu mungkin akan patuh pada omongan Nyonya."Nyonya yang dimaksud adalah Mirna yang telah bercerai dengan Nadif.Meskipun Mirna sudah bukan nyonya majikan Keluarga Feno, Mirna yang adalah ibu ratu tetap memegang gelar kehormatan. Oleh karena itu, Mirna dihormati dengan panggilan "nyonya".Mendengar itu, mata Nadif berbinar.Benar.Dia bisa pergi mencari Mirna dan menyuruh Mirna memohon belas kasihan untuknya.Akan tetapi, sekarang Mirna sudah dikirim ke Provinsi Zenas, sedangkan dia akan segera berangkat ke kota lain untuk menjalankan tugas dinas ....Berpikir demikian, hati Nadif menegang."Jangan menunda waktu lagi. Siapkan kuas dan tinta!"...Sehari