Sebelum Pangeran Rio dibawa kembali ke Kota Zordo, Yohan pingsan dulu.Tabib berkata flunya semakin parah dan dia harus merawat dirinya sendiri dengan baik.Oleh karena itu, Pangeran Rio mengambil keputusan dan mengantar Kaisar kembali ke istana saat masih tidak sadarkan diri.Hari ini Gunung Salju Siron sangat dingin, jadi sangat tidak cocok untuk tinggal di sini dalam waktu lama.Kaisar telah pergi, tetapi ratusan penjaga masih berada di sana.Dafka memberi tahu mereka begitu menemukan mayat Yolo, mereka harus segera melaporkannya.Dia yakin tidak peduli seberapa kuatnya seniman bela diri, dia tidak akan bisa lolos dari longsoran salju seperti itu.Baron yang ada di samping mendengar ini dan mengumpat dengan marah."Dasar bajingan! Dafka! Minggir! Tuanku belum mati!"Dafka tahu Baron sedih, jadi dia tidak peduli.Akan tetapi sebagai pengawal kaisar, dia harus melindungi kaisar.Dia tidak bisa lagi melihat Kaisar menyakiti diri sendiri demi menemukan mayatnya.Setelah melihat tenda di
Kota Zordo, di dalam istana.Setelah akupunktur dan pengobatan dari tabib kekaisaran, tubuh Yohan berangsur-angsur membaik. Kana tetapi, tubuhnya masih sangat lemah seolah telah kehilangan jiwa dan tenaganya.Siapa pun yang memiliki penglihatan tajam bisa melihat kali ini Kaisar sedang sakit parah.Istana Giok.Ibu Suri sangat khawatir."Apa yang terjadi!? Kaisar buru-buru meninggalkan istana beberapa hari yang lalu, bagaimana dia bisa menjadi seperti ini!?"Bibi Asih tidak tahu apa pun tentang hal itu.Selir Nita terlihat khawatir, "Bibi, Kaisar tidak memiliki pewaris, bagaimana kalau sampai ....""Diam! Apa yang kamu bicarakan!?" Ibu Suri langsung menyela.Selir Nita menggigit bibirnya."Bibi, jangan salahkan aku karena berbicara kasar. Sekarang dengan keadaan kaisar seperti ini, kita harus membuat rencana.""Adik benar." Putri Agung masuk, suaranya terdengar sebelum orangnya muncul.Ibu Suri terlihat seolah telah mendapatkan kepercayaan diri dan wajahnya yang tegang agak lega."Kare
Setelah Putri Yaviah menggunakan Bunga Zinia yang ditukarkan Nabila dengan nyawanya, dia tidak perlu lagi mengkhawatirkan nyawanya.Yohan berdiri di samping kasur dengan wajah tanpa ekspresi dan datang mengunjungi Putri Yaviah.Sekarang Putri Yaviah penuh energi, duduk di kasur dan minum obat sedikit demi sedikit.Senyumannya polos dan manis."Kakak Kaisar, kamu sangat hebat! Mereka semua bilang kamulah yang menemukan obat ajaib dan menyembuhkan penyakitku. Sekarang aku sama sekali tidak merasa sakit!"Punggung Dafka terasa dingin.Dia sangat ingin membungkam mulut Putri Yaviah itu.Saat ini yang paling disesali Kaisar adalah membiarkan Yolo pergi ke Gunung Salju Siron.Adipati Penyangga Negara berlutut di depan kaisar dengan air mata berlinang."Kaisar, aku tidak bisa membalas kebaikanmu yang luar biasa! Aku ingin melihat penjaga yang mengambil kembali Bunga Zinia dan langsung ....""Adipati Penyangga Negara!" Dafka tidak tahan lagi dan harus menyela agar tidak sampai muncul risiko.W
Kasim Wuri tersenyum dan memberi hormat."Nona, ini adalah pangeran yang kamu lahirkan untuk kaisar saat itu!"Denia bertanya padanya dengan mata berkilat."Belum lagi saat itu aku tidak mempertahankan anak itu.""Tidakkah kamu tahu kalau tidak pernah menyentuhku?"Kasim Wuri tidak takut sedikit pun, "Selama Nona punya anak, cukup bilang saja anak siapa itu."Sorot mata Denia tidak lagi lembut dan tunduk seperti sebelumnya, melainkan tajam."Kamu ingin memanfaatkan anak ini untuk mendapatkan kekuasaan?""Kaisar tidak akan berkompromi dengan mudah!""Dia tahu betul anak itu bukan miliknya.""Bagaimana dia bisa sebodoh itu menyerahkan takhtanya kepada seorang anak liar yang tidak diketahui asal usulnya!?"Kasim Wuri berjalan ke kasur sambil mengulurkan tangan dan membelai wajah anak itu, lalu berkata dengan santai."Itu tergantung pada kemampuan Nona."...Kota Zordo.Kediaman Feno.Nadif sangat bingung.Sebelumnya Kaisar bilang ingin mengangkat seorang ratu, mengapa sekarang masih belum
Sebelum para menteri bisa memastikan masalah ini, teriakan sedih tiba-tiba terdengar di aula."Kaisar! Yang kamu bicarakan itu putriku, ada apa dengan dia!?" Nadif berteriak sekuat tenaga seolah terkena sambaran petir.Ternyata dia baru tahu kalau putrinya terbunuh.Sorot mata Yohan muram seolah tertutup lapisan kabut."Hidup atau matinya tidak diketahui."Jantung Nadif langsung berdegap dan dia sangat marah.Dia berdiri, kemudian meraih rekan yang berlutut di sampingnya dan menamparnya beberapa kali sambil berteriak marah."Kamu! Barusan kamu bilang dia tidak perlu diselamatkan! Aku sudah mendengar semuanya! Sialan! Aku akan membunuhmu! Kenapa tidak menyelamatkan putriku!? Hah? Kenapa!?""Dia berperang pada usia 16 tahun! 16 tahun! Apa yang putrimu lakukan pada usia 16 tahun!? Hah!?""Aku akan merobek mulutmu!"Menteri yang dipukuli itu masih tertegun.Nadif ini sudah gila!Setelah melihat ini, para menteri tua lainnya langsung mundur untuk menjauh dari orang gila.Nadif sudah terlalu
Di luar gubuk, seorang pria tua berambut putih sedang menjaga api di bawah kompor obat, sementara tabib kecil berlari keluar rumah sambil berteriak kegirangan."Guru, Guru! Kakak itu bergerak! Apakah dia akan bangun?"Pria tua itu masuk ke dalam rumah dengan tangan di belakang punggung. Setelah memeriksa, dia menghela napas dan menggelengkan kepalanya."Tulangnya membeku. Sulit untuk bangun!"Wajah tabib kecil itu menegang, "Terus bagaimana ini!? Guru, sekarang aku akan pergi mengambil obat-obatan. Aku akan mengambil obat sebanyak mungkin untuk mereka!"...Gunung Salju Siron.Setelah Nyonya Windi tiba, dia dihentikan oleh para penjaga di kaki gunung.Pada akhirnya, Baron datang dan membawanya masuk."Nyonya, kami sudah lama mencari, tapi kami tidak bisa menemukan Mayor Jenderal." Baron sangat kurus sampai terlihat tidak bugar, "Apakah ini berarti Mayor Jenderal masih hidup?"Dia menatap Nyonya Windi, berharap wanita itu akan memberinya jawaban pasti.Nyonya Windi menatap pegunungan be
Sore hari.Di kuil leluhur kerajaan, Permaisuri Agung dan seluruh menteri tua serta keturunan keluarga kerajaan tiba sesuai jadwal.Banyak pangeran diam-diam keluar dari Kota Zordo atas nama melindungi kota sebulan yang lalu saat kaisar tidak kembali dari mencari orang di Gunung Salju Siron.Mereka diam-diam telah menulis surat kepada Permaisuri Agung dan surat itu penuh dengan sanjungan.Hari ini Permaisuri Agung menyuruh mereka datang ke kuil leluhur untuk berdiskusi dan juga menyuruh mereka membawa pasukan sendiri. Mereka sadar kalau masalah hari ini bukanlah masalah kecil.Setelah menunggu sebentar, kusir suci tiba seperti yang dijanjikan.Yohan mengenakan jubah naga kuning cerah dengan mahkota batu giok diikat di rambutnya dan beberapa helai uban di pelipisnya tanpa ditutupi, menunjukkan perubahan dalam hidup dan kesepian yang luar biasa.Tidak ada ekspresi apa pun yang tersirat di matanya dan terlihat kosong saat menatap seseorang.Permaisuri Agung sudah lama tidak bertemu dengan
Melihat Denia dan putranya ditangkap, Permaisuri Agung marah besar."Kaisar! Kamu bahkan akan menyangkal putramu sendiri!?""Kamu benar-benar sudah dibuat gila oleh Yolo itu!""Hari ini di hadapan para leluhur, kamu harus menjadikan anak ini Putra Mahkota dan menyambut Denia kembali ke istana!""Kalau tidak, aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi mencari Yolo! Gunung Salju Siron itu sangat berbahaya, kamu ini Kaisar, bisa-bisanya kamu pergi ke tempat yang berbahaya seperti itu!?"Semua pangeran setuju."Kaisar, aku setuju dengan ucapan Permaisuri Agung!""Kak, yang Nenek katakan itu benar, kamu tidak boleh menyangkal darah dan dagingmu sendiri!""Kaisar, kamu salah dalam masalah ini!"Permaisuri Agung melirik ke arah para menteri tua itu lagi, "Bagaimana menurut kalian!?"Para menteri tua saling memandang dan berkata serempak."Kaisar, mohon tetapkan seorang Putra Mahkota secepat mungkin!"Tindakan kaisar belakangan ini membuat mereka tidak bisa tenang.Dia masih ingin pergi ke Gunun
Subad memberi sebuah surat rahasia pada Nabila.Nabila segera membuka surat dan melihat tulisan tangan pemimpin Kerajaan Puanin."Teresia berutang budi pada ibumu, jadi aku mengundangnya untuk berkumpul bersama kami di Kerajaan Puanin. Aku pasti akan mengembalikannya dengan selamat.""Bagaimana?" tanya Yohan dengan perhatian.Nabila mengangkat kepalanya untuk menatap Yohan dengan tatapan yang dingin."Pelakunya adalah Kerajaan Puanin."Yohan mengerutkan keningnya, "Untuk apa mereka menculik Ibu mertua?"Nabila membuka bibir tipisnya."Mungkin pemimpin Kerajaan Puanin curiga ibuku adalah Teresia."Hal yang bisa ditebak oleh Nabila pasti juga bisa ditebak oleh pemimpin Kerajaan Puanin.Hanya saja Nabila sama sekali tidak menyangka jika pihak lain akan langsung membawa ibunya pergi.Hanya saja, ibunya seharusnya tidak berada dalam bahaya jika hanya untuk memastikan identitasnya sebagai Teresia.Nabila menatap ke arah timur.Nabila lebih memedulikan siapa Teresia yang sebenarnya jika diban
...Pertengahan bulan Oktober.Cuaca di Gunung Westine semakin mendingin, seolah-olah sudah memasuki musim dingin.Nabila tetap berlatih meskipun berada di Gunung Westine.Nabila juga tetap bangun pagi meskipun cuacanya sangat dingin.Hari ini Nabila bertemu dengan Karso, dia sedang duduk bersila di tengah angin dingin sambil mengenakan pakaian yang tipis, tapi dia sama sekali tidak terlihat mengenaskan. Sebaliknya malah terlihat seperti seorang dewa yang turun ke bumi dan memancarkan aura yang cerah.Pada awalnya Nabila ingin berlatih ke tempat lain, tapi dia tiba-tiba mendengar Karso berkata dengan misterius."Takdir tidak dapat diubah."Nabila mengerutkan keningnya.Apa maksudnya?Apakah maksud Karso adalah dia ditakdirkan tidak bisa memiliki anak dan tidak perlu memaksakan diri?Yohan datang tidak lama kemudian.Pagi ini Yohan menerima laporan rahasia dari Kota Zordo, jadi dia datang lebih telat.Yohan berjalan dengan cepat saat melihat Nabila berdiri diam di tengah angin dingin."
Kerajaan Puanin.Pada beberapa hari ini, terdapat seorang tabib yang datang untuk mengobati Chelsea yang membuat kondisinya semakin membaik.Orang-orang mengatakan jika hal bahagia bisa menyembuhkan penyakit. Pemimpin kerajaan akhirnya bertemu dengan adiknya, tentu saja penyakitnya semakin membaik.Di dalam istana samping.Raut wajah Meisi terlihat sangat masam.Pada awalnya dia mengira pemimpin kerajaan akan segera mati.Tidak disangka kondisinya tiba-tiba membaik lagi!Sialan, dari mana munculnya tabib itu!Sepertinya pemimpin kerajaan tidak akan mati dalam waktu dekat.Kalau seperti itu, kapan dia baru bisa menjadi pemimpin kerajaan?Tatapan ambisius di mata Meisi semakin menguat.Tidak bisa seperti ini!Dia tidak bisa terus menunggu, harus segera membuat rencana.Meisi segera berdiri dan memohon untuk bertemu dengan Chelsea.Di dalam kamar tidur.Chelsea baru saja selesai meminum obat.Meisi berjalan mendekati tempat tidur, lalu memberi hormat pada pemimpin kerajaan."Kakak."Chels
Pangeran Rio segera berbalik dan pergi setelah menyadari situasi tubuhnya yang tidak normal lagi.Fiona segera berteriak padanya."Pangeran ... jangan pergi."Raut wajah Pangeran Rio menjadi masam.Wanita ini benar-benar sangat tidak tahu malu!Dia harus mengeluarkan parasit cinta ini!...Kediaman Letnan Jenderal.Mirna sudah kembali dari Provinsi Zenas.Tidak disangka terdapat banyak hal yang terjadi setelah dia meninggalkan Kota Zordo selama dua bulan.Pada awalnya Mirna mengira Meisi akan menikah dengan Nadif.Hanya saja, siapa sangka Nabila begitu keras kepala dan bersikeras untuk mengacaukan masalah ini.Keluarga Feno tidak ingin menikahi Meisi dan Meisi juga menghilang."Meisi pergi ke mana? Di mana Ratu? Kapan aku baru bisa bertemu dengannya?"Hannah membantu Mirna untuk duduk dan menjelaskan dengan sabar padanya."Ibu, jangan khawatir. Bibi pasti sudah kembali ke Kota Gido dengan selamat, sedangkan Yang Mulia Ratu mengelilingi beberapa kota bersama Kaisar dan tidak tahu kapan
Kota Zordo, Negara Naki.Kediaman Feno.Lydia terus menangis tanpa henti."Anakku, kenapa kamu berakhir seperti ini ...."Lydia sedang menangis, tapi Melvin yang berada di samping berkata pada saat ini."Ibu, aku bukannya sudah mati. Kenapa Anda menangis?"Lydia sangat kesal dan menjitak dahi Melvin dengan keras, "Kamu mau meninggalkan Keluarga Feno dan menikah dengan wanita penghibur, lebih baik ka ... kamu mati saja!"Melvin juga merasa tertekan dengan hal ini.Hanya saja, dia sama sekali tidak berdaya karena masalah sudah mencapai titik ini.Apalagi Tania sudah mengandung anaknya dan dia akan segera menjadi ayah. Setelah dipikir-pikir, ini sama sekali bukanlah sebuah hal buruk.Terdapat darah Keluarga Feno yang mengalir di tubuhnya meskipun dia sudah bukan anggota Keluarga Feno lagi. Jika dia berada dalam kesulitan di masa depan, Ayah dan kakaknya pasti tidak akan diam saja.Melvin membujuk dirinya sendiri dengan cara ini.Sekarang Melvin harus membujuk ibunya untuk menerima kenyata
Pemimpin Kerajaan Puanin menuliskan tentang Meisi dalam suratnya.Nabila berkata dengan ekspresi serius pada Yohan setelah selesai membaca surat."Pemimpin Kerajaan Puanin curiga jika Meisi bukan Teresia yang sebenarnya."Yohan dan Nabila sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.Nabila sudah menerima lukisan anggota Keluarga Anderson pada beberapa hari yang lalu.Berdasarkan deskripsi dari berbagai orang, James menggambar lukisan wajah Hasan dan istrinya, serta putra yang sudah meninggal.Nabila melihat dengan cermat jika Meisi dan adiknya memiliki wajah yang mirip dengan orang tua mereka.Hanya wajah ibunya yang sama sekali tidak mirip dengan anggota Keluarga Anderson.Hanya saja, hal ini sulit untuk dijadikan bukti.Karena umur Meisi kurang lebih sama dengan Teresia.Pasti terdapat sesuatu yang tersembunyi di balik hal ini.Nabila menyimpan suratnya, lalu menatap ke kejauhan dengan tatapan dingin....Kerajaan Puanin.Di dalam istana.Jaila mengelilingi istana dan diam-diam berdisk
Jumlah murid di Gunung Westine adalah 30 orang.Terdapat banyak dari mereka yang tumbuh besar bersama Yohan, jadi mereka tidak terlalu berpikir panjang saat berbicara.Akhirnya Yohan keluar dari halaman hari ini dan bertemu dengan seorang murid.Murid itu datang untuk membawakan obat sambil tersenyum samar, ini membuat Yohan kesal."Kakak Seperguruan, cepat minum obat ini mumpung masih panas."Yohan, "..."Dia harus menahan dirinya!Yohan mengambil obat itu, dia hendak berbalik dan pergi, tapi murid itu kembali berteriak padanya."Kakak Seperguruan, pantas saja Anda sama sekali tidak punya anak sejak naik takhta. Alangkah baiknya kalau Anda bisa kembali mencari Guru sejak awal!"Amarah Yohan langsung meledak pada saat ini.Dia menoleh, tapi murid itu sudah menghilang.Sialan!Yohan memasuki ruangan dengan ekspresi masam, tapi dia segera menyesuaikan suasana hatinya saat melihat Nabila dan berkata sambil tersenyum."Nabila, sudah waktunya minum obat."Di permukaan, obat ini dibuat untuk
Wajah tua Nia terlihat penuh dengan tekad."Wajahmu dan Teresia mirip dengan ibu dan ayahmu. Tapi Teresia yang datang hari ini sama sekali tidak mirip dengan wajah ayahmu. Jadi dia pasti bukan Teresia yang sebenarnya!"Terdapat ekspresi yang rumit di wajah Dayang Meriana, dia ingin membujuk Nia untuk berhenti berbicara.Suasana hati pemimpin kerajaan sangat baik karena bisa bertemu kembali dengan Nyonya Teresia, mungkin saja hal ini akan membuat kondisinya membaik.Bukankah ucapan Nyonya Nia malah akan memperburuk suasana hati pemimpin kerajaan dan membuat kondisinya semakin memburuk?Hanya saja, pemimpin kerajaan sama sekali tidak membuat reaksi apa pun pada saat ini.Dayang Meriana berkata dengan khawatir."Yang mulia ...."Pemimpin Kerajaan Puanin mengangkat tangannya yang membuat Dayang Meriana segera menutup mulutnya.Nia berkata dengan serius."Yang Mulia, aku tahu Anda ingin mewariskan posisi pemimpin kerajaan pada Teresia. Tapi Anda harus memastikan identitasnya lebih dulu.""T
Karso yang sedang duduk di posisi yang lebih tinggi tersenyum kecil.Apa yang baru saja Ratu katakan?Kaisar tidak subur?Sejauh yang dia ketahui, kenyataannya bukan seperti itu.Jangankan Karso, bahkan Yohan sendiri juga sangat terkejut.Kondisi tubuhnya sangat baik dan tidak ada yang salah.Beberapa saat kemudian, Yohan langsung memahami maksud Nabila.Bisa memiliki anak atau tidak adalah masalah suami dan istri.Yohan segera bereaksi dengan cepat setelah memahami hal ini, dia segera berkata pada Karso dengan mengikuti ucapan Nabila."Ucapan Ratu benar. Guru, tolong obati aku."Sudut mulut Karso berkedut.Mereka berdua bekerja sama untuk berbohong padanya!Nabila yakin Karso tidak akan menolak permintaannya.Dia bisa mengetahui segalanya dan pasti sudah mengetahui tujuan kedatangan mereka ke sini.Karena Karso sudah mengetahui hal ini dan juga mengutus murid untuk menyambut mereka, ini berarti Karso ingin mengobati penyakit dinginnya.Hanya saja terdapat peraturan Gunung Westine yang