Share

28. Asti Mulai Berani

Sumpah Al-Qur'an (28)

"As, jawab! Malah bengong aja! Ayolah, aku tahu kamu bod*h, tapi jangan tunjukkan kebod*hanmu itu di saat seperti ini. Cepat jawab pertanyaanku!" paksa Bu Ramlah dengan mata melotot.

Kalimatnya tadi menghunus jantung. Sepele memang, tetapi menyakitkan. Bu Ramlah terang-tetangan menghinaku dengan sebutan bod*h.

Aku memejamkan mata, lalu menarik napas dalam-dalam, setelahnya nengembuskan dengan kasar. Aku tidak boleh diam. Sabar bukan berarti harus diam saja ketika dihina. Aku manusia, memiliki harga diri. Walau aku sendiri tak yakin akan keutuhan harga diriku, setelah berbulan-bulan hanya diam ketika dihina dan diperlakukan dengan sedemikian buruk.

"Berhenti menyebut saya bod*h, Bu! Saya akan jelaskan bila Ibu bertanya dengan baik. Bukan seperti ini caranya!" bantahku datar. Sama sekali tak meninggikan nada bicara.

Mata Bu Ramlah melotot mendengar perlawananku. Ia menatapku lekat, aku tak mau kalah menatapnya penuh menantang. Ucapan Budhe kembali berdengung di tel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status